Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Subuh Pertama

10 April 2020   04:30 Diperbarui: 10 April 2020   05:57 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://muslim.or.id/26976-derajat-hadits-mengusap-wajah-setelah-berdoa.html

Menyirami tubuh dengan air suci
Berharap daki-daki kotor terangkat
Ah  segarnya awal hari
Kubentang sajadah wangi
Ini subuh pertama bagiku

Subuh pertama?
Selama ini kau dimana?
Kemana saja?
Ya, subuh pertama
Aku berada dalam dunia
Menjauh dari Pencipta

Nikmat begitu melimpah
Kulumat dengan serakah
Jumlahnya semakin bertambah
Mabuk kepayang sampai muntah

Tiga puluh tahun berpesta
Rasanya semakin dekat ke neraka
Hari ini aku mulai bersimpuh
Berharap masih ada waktu untuk dosa luruh

Subuh, kuharap aku berjumpa denganmu esok, lusa dan seterusnya

Duka, 10 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun