Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Belajar dari Pelajaran

30 Maret 2020   11:15 Diperbarui: 30 Maret 2020   11:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://postaresume.co.in/blog/310/general/we-want-rain-but-dont-want-to-plant-or-nurture-the-threes/#.XoFxsxmySdM

Cabai masuk penggorengan
Api menyala di bawahnya
Minyak mendidih
Satu persatu cabai memanas
Kesabaran di luar batas
Meledak kulit terkelupas
Biji cabai melesat terbang
Mata tertutup tajam
Sambil terdengar nyaring teriakan
Koki hebat menangis kesakitan
Lupa pelajaran

Kemarau berbulan-bulan
Kering kerontang tanah olehnya
Pohon layu tanpa daya
Sungai haus dahaga
Semua ingin air
Runtuh hujan sehari
Semua menghijau
Lupa pada kemarau
Berpesta, lupa masa lampau
Ingat pelajaran

Roda berputar semaunya
Kita hanya mengikuti
Kemana, kapan berhenti
Mungkin hari ini kau bukan siapa-siapa baginya
Esok, siapa yang bisa menerka?

@fatmisunarya, 30 Maret 2020

PS : Jika ada kesamaan nama,tokoh, tempat kejadian ataupun cerita. Maka puisi ini hanya fiktif belaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun