Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kala Sang Lilin Berharap

18 November 2019   21:20 Diperbarui: 7 Desember 2019   10:58 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diriku merekah digelap malam
Memeluk kelam agar temaram
Nyala yang kuberi mungkin tak seberapa
Setidaknya kuberi kau sedikit cahaya

Mungkin mereka pikir aku menyia nyiakan diri
Lebur mencair hanya untuk sebuah terang
Lihatlah, raga bahagia menari
Dalam pesta penuh kerlip bertabur bintang

Malam kian larut berlalu
Ragaku hanya tinggal sumbu
Aku akan terlelap selamanya
Harapku, kenanglah aku yang pernah memberimu pelita

Sungai Penuh, 18 November 2019
@fatmisunarya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun