Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabung Ayam

12 November 2019   21:10 Diperbarui: 12 November 2019   21:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artist Gede Bagus Darmayasa, Sabung Ayam

Taji-taji ayam jago tampak mengkilat digelap malam
Mereka siap untuk masuk arena dengan cahaya temaram
Mata si ayam sama liar dengan pemilik
Rambo, kau harus menang bisik sang tuan licik

Aku sudah tua, berkali-kali hampir mati lemas
Aku memang belum terkalahkan
Bertarung membuatku selalu cemas
Batin Rambo sang juara bertahan

Laga dimulai, lawanku masih muda
Namun, aku tak ingin berjuang menang malam ini
Rambo sekarat dan di maki penuh amarah si tuan
Aku kalah taruhan, kau akan ku sembelih, Rambo !!!

Aku siap kau sembelih, wahai tuan
Aku ingin lari dari derita, tak ingin kau tarung
Aku mengalah kepada lawan Karna dia adalah anakku sendiri tangis Rambo

Sungai Penuh, 12 November 2019
@fatmisunarya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun