Mohon tunggu...
Faatima Seven
Faatima Seven Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Moody

Loves writing. Founder and Writer at Asmaraloka Publishing http://ayreviuyu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"Akan Saya Penjarakan 100 Orang Paling Brengsek di Indonesia!"

11 Juli 2018   06:30 Diperbarui: 16 Juli 2018   07:26 2826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr Rizal Ramli -- Mantan Aktifis Yang Tetap Kritis  -- Rajawali Itu Mulai Berkoak.

SIAPA tak kenal Rizal Ramli? Pakar ekonomi Indonesia ini telah menorehkan  banyak prestasi di bidangnya. He is the right man in the right place. Kemampuannya menangani  berbagai persoalan pelik perekonomian menjadikannya meraih julukan Problem Solver. Mantan Kepala Bulog, Menteri Perekonomian dan Menteri Keuangan era Gus Dur ini selalu fokus dengan bidang kerjanya hingga setiap masalah yang ditanganinya berhasil lebih dari ekspektasi. Sejak jaman pemerintahan Gus Dur, ia telah dilibatkan secara signifikan dalam mengelola perekonomian negara dilanjut dengan era SBY.

Ia jujur, amanah dan bertanggungjawab. Lebih dari itu, ia sangat peduli dengan kebutuhan rakyat dan selalu menjadikan mereka sebagai pertimbangan  prioritas dalam setiap kebijakan ekonomi yang digulirkannya. Tak ada kebijakannya yang gagal direalisasikan tanpa memihak pada rakyat. Dan semua itu bukan kebetulan ataupun keberuntungan tetapi memang by plan. Teragenda, terencana, terlaksana.

Ekonomi adalah keahliannya. Rizal Ramli lah yang paling paham peta dan situasi perekonomian Indonesia saat ini. Ia sudah melakukan semaksimal mungkin apa yang bisa dilakukannya. Jika sekarang ekonomi Indonesia menjadi sangat buruk dan terpuruk, itu  karena 'tangan'-nya Rizal  Ramli ter'belenggu' oleh sistem yang diciptakan rezim. Tetapi gerakan moralnya sama sekali tak membelenggunya. Dengan lantang ia malah siap mencalonkan diri sebagai Calon Presiden 2019.

Didukung Barisan Emak Emak Militan (BEM).
Didukung Barisan Emak Emak Militan (BEM).
Politis? Tidak secara khusus, karena menurut Rizal Ramli, cuma dengan memegang otorita itu maka dia bisa membenahi semua sistem dan kebijakan. Masuk akal memang. Dan cara dia mempresentasikan dirinya  dalam konteks Why Rizal Ramli, takkan seorang pun bisa bantah karena semua statemen, data dan track record-nya tanpa cacat sama sekali alias mulus. 

Satu-satunya kelemahan adalah, RR tak punya partai. Tak ada kapal yang bisa mengantarnya.  "Saya memang tak punya kapal. Tetapi ketika situasi darurat dan kapal terkendala, getek pun bisa kita pakai," dalih RR.

Dan menafsirkan primbon Jayabaya tentang pedoman pemimpin Indonesia sebagai Notonogoro pun, Rizal Ramli punya cerita unik, "Saya sudah memenuhi kualitas itu karena nama saya pun sebenarnya Ro alias Romli. Kalangan NU selalu memanggil saya sebagai Gus Romli."

Melakukan tekanan moral dengan cara persuasif pada Mahkamah Konstitusi.
Melakukan tekanan moral dengan cara persuasif pada Mahkamah Konstitusi.
Siap Dikawinkan Dengan Prabowo

Sebagai mantan aktifis ITB, mungkin Rizal Ramli (RR) adalah satu-satunya Aktifis yang tetap kritis hingga kini. Keistiqomahannya itu tak lain karena tak ada kekuatan hukum ataupun jerat kekuasaan yang bisa menyanderanya. 

Ia bersih tanpa skandal. Berbeda dengan beberapa tokoh lain yang terbungkam tiba-tiba karena suara dan nyalinya hilang seketika saat di-fait accompli dengan kasus kotor yang menyeret namanya sendiri. Tragis. Dan itu tak terjadi pada RR walaupun dia lantang menentang berbagai kerakusan kapitalisme dan neolib.

Dan sebagai sosok realis yang mengambil segala kebijakan berdasar realitas, walaupun dia menyodorkan dirinya sebagai Capres, ia tak menutup kemungkinan dan tak akan menolak jika dikawinkan dengan Prabowo. 

Apalagi ia sudah bertemu Prabowo secara khusus tentang pencalonannya. Dan menurut sosok kelahiran Padang, 10 Desember 1954 ini, Prabowo menyambut baik gagasannya. Bahkan Prabowo bilang, "Saya menghormatimu dalam posisimu dan saya melihatmu seperti saya melihat ayah saya (Sumitro Djojohadikusumo, Begawan Ekonomi)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun