Mohon tunggu...
Fatchur Edukasi
Fatchur Edukasi Mohon Tunggu... Guru - Setiap Hembusan nafas menancapkan pembelajaran.

Hilir mudik kehidupan menjadikan semakin dewasa sebelum saatnya. Namun bukan berarti kita tua sebelum waktunya. Namun matang dalam pola berfikir merupakan tempaan yang tidak pernah tertandinggi karena proses yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Kelemahan Kelas Tanpa Batas

9 Juli 2020   21:01 Diperbarui: 9 Juli 2020   20:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak sedikit keluh kesah orang tuang menghadapi penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih dikalangan menengah kebawah yang masih mengurusi putra-putrinya BDR (Belajar Dari rumah). Banyak provider menawarkan akses internet yan murah, namuan terkadang berbanding terbalik dengan kualitas yanga ada.

Kelas online yang digunakan untuk mengganti kelas offline menjadikan geliat perekonomian juga terganggu. Betapa tidak pengangguran dimana-mana, pengurangan pekerja di perusahaan terus meningkat. Lantas pemasukan semakinberkurang juga karena pandemi ini.

BDR membuat biaya internet menjadi bengkak. Bahkan di media sosial keluahan agar kembali membuka sekolah marak disuarakan. Entah apa sebabnya? Benarkah karena proses pembelajaran daring membutuhkan biaya sedikit? Ataukah orang tua juga kualahan menghadapi anak-anak ktika belajar dirumah?

Jelas terlihat. untuk kalangan menengah keatas yang menjadikan teknologi sebagai mainan keseharian mungkin tidak terkaget-kaget. Namun, ketika dihadapkan dengan kalangan bawah ini sangat memberatkan. Bagaimana tidak, masih banyak orang tua yang tidak memiliki sarana komunikasi yang layak. bahkan terkadang menumpang pada tetangga terdekat untuk mengirikan tugas-tugasnya.

Miris, karena kemajuan teknologi tidak berbanding lurus dengan kelayakan hidup masyarakat secara umum. Biaya menjadi kendala baru di era virtual yang menjamah dunia pendidikan.

4. Tekad

Membulatkan tekad menyambut era virtual bukan hal yang mudah. Lingkungan dengan akses yang memadai sekalipun terkadang membuai untuk tetap diam tanpa bergerak. sedangkan kelas online munutut untuk aktif bergerak untuk mempelajari setiap teknologi yang muncul sebagai media penyambung dengan anak didik.

BDR menjadikan beberpa kalangan seolah dinikmati dengan seadanya. Menunjukkan konsitensi untuk terus menyambut era virtual sangat dibutuhkan tekad yang kuat. Sebagian beranggapan ini akan lekas berakhir tanpa perlu mempersiapkan sebaik mungkin untuk menyambut era belajar di mana saja. 

Tekad hadir harus dengan paksaan. Tanpa usaha untuk terus membersamai kemajuan teknologi dan memberikan kebermanfaatan yang lebih tekad untuk belajar pada dunia teknologi tidak ada.

Karena tidak sedikit meski dengan usia yang tak lagi muda, ia rela merendahkan diri bertaanya agar tetap membersamai anak didik dengan lebih dekat. Ini merupakan tekad yang patut di apresiasi. Era virtula mendorong kita untuk memiliki tekad pantang menyerah untuk belajar..

5.  Kontrol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun