Mohon tunggu...
Fatahilla Sia
Fatahilla Sia Mohon Tunggu... Jurnalis - Lulusan IAIN Ambon, Jurusan Jurnalistik. Tak Pernah Berhenti Untuk Berkarya.

Belajar dari pengalaman untuk menjadi yang lebih baik...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksotis; Wisata Pantai Huluwa Desa Wakasihu, Ambon-Maluku

11 April 2015   21:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14287627181685992429

MALTENG, AMBON - Sebagai orang Maluku, kita patut bersyukur dan bangga sebab diberikan keindahan Alam dan pemandangan yang menakjubkan. Dikelilingi laut, Maluku kini dikenal sebagai pusat lumbung ikan nasional karena memiliki hasil laut yang melimpah. Selain memiliki terumbu karang yang masih alami, Maluku juga memilik lokasi wisata yang dapat anda kunjungi.

Pantai Wisata Huluwa, berada di Desa (Negeri) Wakasihu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, kini mulai dibuka untuk umum. Yang unik dari lokasi wisata ini, disepanjang pantai terdapat bebatuan cadas yang diatasnya ditumbuhi tanaman berusia ratusan tahun.

“ Daerah wisata ini sudah ada sejak lama tetapi belum dipubkasikan. Hanya masyarakat wakasihu yang sering kesini untuk sekedar refhresing bersama keluarga mereka. Namun atas prakarsa salah salah satu Anggota Dewan asal negeri wakasihu, pantai ini akhirnya dikukuhkan sebagai lokasi wisata untuk umum “, Jelas Dzul Samal kepada kami yang mendatangi lokasi tersebut, Kamis, (12/03/2015) lalu.

Disebut Huluwa sebab dalam bahasa wakasihu, “Hulu” adalah nama kebun dimana lokasi pantai itu berada sedangkan “Uwa” adalah tanjung sebab lokasi wisata ini berada tepat di tanjung. Oleh masyarakat wakasihu, lokasi wisata tersebut dinamai “Huluwa”, Tutur Samal.

Sambung Dia, dilokasi ini terdapat tumbuhan yang berusia ratusan tahun dan tumbuh diatas betatuan cadas. “ Ada yang unik dari lokasi ini yakni tumbuhan Bonsai. Masyarakat wakasihu mengenal tumbuhan ini dengan nama Bonsai Jepang dan sudah berumur ratusan tahun. Bahkan kalau dijual harganya ratusan juta rupiah “, Katanya.

Samal mengisahkan, awalnya masyarakat tidak tahu bahwa terdapat tumbuhan bonsai di tempat ini namun, setelah dilakukan penelitian beberapa waktu lalu oleh Universitas Pattimura (UNPAATI) barulah diketahui, sepanjang pesisir pantai ini ditumbuhi Bonsai yang telah ada sejak ratusan tahun lamanya..

Sebagai putra Jazirah Leihitu, dirinya bangga dengan hadirnya lokasi wisata Huluwa yang turut mengangkat nama Leihitu agar tidak ketinggalan dengan daerah lain khususnya dalam bidang pariwisata. Lanjutnya, ada beberapa lokasi wisata di wilayah Kecamatan Leihitu namun belum ditangani secara maksimal.

“ Selaku putra Jasirah Leihitu, saya bangga dengan adanya Wisata Huluwa ini. Sebab turut mengangkat nama Leihitu dalam bidang pariwisata, sehingga tidak tertinggal dengan daerah wisata lain di Maluku. Ada beberapa lokasi wisata di Leihitu yang tidak diperhatikan dengan baik. Kalaupun diperhatikan dan dikelola dengan baik, tentu membawa nilai positif bagi dan untuk masyarakat, “ Terang Samal.

Saat dirinya memandu kami menelusuri sepanjang lokasi wisata Huluwa tersebut, Tim dibuat takjub dengan pemandangan batuan cadas disertai tumbuhan Bonsai yang tumbuh diatasnya. Air laut yang jernih membuat karang dibawah dasar laut jelas terlihat dari atas permukaan air. Cocok bagi anda yang hobi Snorkeling (selam permukaan) atau Skin Diving (selam dangkal).

Terhitung sejak dikukuhkan pada 4 Januari 2015 lalu, lokasi wisata yang berada diujung Leihitu Barat ini telah didatangi ratusan wisatawan baik lokal maupun mancanegara pada hari libur maupun hari biasanya. Dengan biaya masuk sebesar Rp. 3000,-00,/orang, pengunjung dapat menikmati keunikan Pantai Huluwa ini.

“ Sejak dikukuhkan januari lalu, sudah terhitung ratusan wisatawan lokal maupun mancanegra yang datang kesini baik itu hari minggu maupun hari biasanya. Kita juga sudah berlakukan biaya masuk sebesar, Rp. 3000,-00/orang, karena kita sesuaikan dengan lokasi yang masih sementara dibangun apa adanya “, Akui Samal selaku penjaga lokasi wisata tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun