Mohon tunggu...
Fasih Radiana
Fasih Radiana Mohon Tunggu... -

Kalimatku sederhana, hanya ingin berbagi cinta lewat sederet kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ada Kalanya, Aku

24 Juli 2011   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lelah. Sangat malah. Masih heran mengapa dia bisa, bertahan sekokoh itu di sana. Dalam tekanan luar biasa hebatnya. Dia masih juga bisa merengkuh sesuatu, yang tak nampak ujungnya.

Tak selagu denganku, yang rapuh di makan angin. Dia bahkan masih sanggup tersenyum, seakan bahagia. Yang lepas tanpa batas. Padahal aku tau betul apa isi di benaknya.

Sakit bertalu yang diam, hanya bisa diam sampai waktu mungkin nanti yang menunjukkannya. Kepedihan yang merambah seluruh tulang rusuknya. Yang hampir mirip lukanya, seperti milikku. Yang membedakan hanya caranya. Berteduh dari gumpalan hujan yang menyerbu tiba-tiba atau berlindung dari guratan kilat dengan petir yang membelah langit. Itu bedanya. Cara kami mengatasinya.

Mengapa? Dia bisa, sedang aku tidak. Memborong medali warna-warni. Dia bisa menjadi. Sedang aku? Diam sendiri. Sendiri dan benar-benar sendiri. Tanpa asa yang mengiringi, atau senyum yang menggigil ditengah cuaca dingin, sedingin apa yang tak bisa dibayangkan.

DAN....

Ada kalanya ternyata. Gadis sepertiku ingin melakukan apapun sesuai kehendak hati, tak lagi peduli benar atau salah. Hanya sekedar ingin menikmati masa muda. Bebas, lepas tanpa batas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun