Mohon tunggu...
Faruq Daffa Alfarisy
Faruq Daffa Alfarisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Die is better then life

Disini saya ingin membagikan hasil artikel buatan saya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat milenial.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Produktivitas Bercocok Tanam di Masa Pandemi

24 Juni 2021   21:58 Diperbarui: 24 Juni 2021   22:08 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN

            Pada 11 Maret 2020, World Health Organization mengkategorikan Covid-19 menjadi pandemi, dimana penyebarannya membuat WHO menyatakan situasi darurat dan digolongkan menjadi pandemi kronis (WHO dalam A’dani, 2021). Penularannya virus yang terjadi lewat interaksi per orangan dalam kerumunan membuat model pengantisipasian Covid-19 secara langsung menghancurkan perekonomian masyarakat (Siaran pers Kobar dalam Mila, 2021). Selain itu, situasi masyarakat yang tidak siap menerima perubahan akibat pandemi Covid-19 akan mengguncang nilai dan norma sosial yang selama ini berkembang dan diterima masyarakat (Saputra dalam Sunarsih, 2020).

            Sejak ditetapkan terjadinya penyebaran wabah pandemi Covid-19 secara keseluruhan di seluruh dunia, telah menimbulkan banyak perubahan dan permasalahan serius pada tatanan dunia. Penyebarannya dari pandemi ini yang cepat dan luas bukan hanya telah mengancam kesehatan tetapi juga telah menghancurkan daya tahan ekonomi masyarakat serta sektor-sektor lainnya seperti sektor sosial, ekonomi pariwisata, politik, pendidikan dan tidak terkecuali pada sektor pertanian. Syahyuti (2020) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak luas, termasuk terhadap SDM pertanian sehingga seluruh bentuk aktivitas menjadi tidak optimal, mulai dari on farm sampai off farm.

            Permasalahan besar dari sektor pertanian akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 berdampak besar ke negara-negara agraris, termasuk salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya mencari kebutuhan ekonomi keluarga  dalam sektor pertanian. Di Indonesia, sektor pertanian berperan penting dalam pemenuhan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat.

            Sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19 berkontribusi sebesar 15,46% terhadap pembentukan PDB Indonesia. Peningkatan sebesar 13,57% terjadi pada sektor pertanian jika dibandingkan dengan tahun 2019 pada periode yang sama (BPS dalam Azis, 2020). Terlihat dari data masyarakat yang bekerja di sektor pertanian sebesar 87,50% pada tahun 2019 (BPS dalam Khairad, 2020).

               Berdasarkan pernyataan dari Kementan (dalam Wibowo, 2020) Sektor pertanian memiliki perana penting dalam mendukung perekonomian nasional. Peran tersebut terutama dalam terciptanya ketahanan pangan, penyumbang produk domestik bruto, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan, penyedia bahan pangan dan bahan baku industri, sumber pendapatan masyarakat, serta penciptaan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan sektor lainnya.

            Dalam terjadinya permasalahan yang serius pada sektor pertanian akibat pandemi ini yang menyebabkan terganggunya produktivitas bercocok tanam dan pertumbuhan aktivitas sektor pertanian secara keseluruhan menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam membentuk upaya meningkatkan produktivitas bercocok tanam pada masa pandemi. Oleh karena itu, hal ini menjadi penulis tertarik untuk membahas hal tersebut kedalam artikel ini dengan judul “Meningkatkan Produktivitas Bercocok Tanam di Masa Pandemi” yang nanti akan membahas dampak permasalahannya dan upaya dalam meningkatkan produktivitas bercocok tanam pada masa pandemi.

PEMBAHASAN

Dampak pandemi terhadap sektor pertanian

            Pada masa pandemi sektor pertanian menjadi peran penting dalam mendukung  perekonomian nasional. Peran tersebut terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan, sumber pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Namun, Muliati (dalam Khairad, 2020) menyatakan bahwa mewabahnya Covid-19 menuntut masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan mengkonsumsi beragam makanan yang bergizi.Walaupun peluang pasar untuk sektor pertanian masih tetap ada, akan tetapi distribusi hasil untuk pertanian masih terus terkendala karena adanya pembatasan sosial berskala besar dan social distancing. Hal ini tentu akan menyebabkan turunnya permintaan dan juga akan menurunkan harga produk sektor pertanian di masa panen nya.

            Adanya penyebaran Covid-19 akan berakibat pada menurunnya produksi sebesar 5% karena harga sarana produksi termasuk benih, pupuk, pestisida, pakan mahal dan ditribusi yang tidak lancar (Buletin Perencanaan Pembangunan Pertanian dalam Khairad, 2020). Hal ini tentu dapat memberikan kerugian terhadap sektor pertanian karena lesunya permintaan sehingga menyebabkan petani melakukan penurunan harga produk pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun