Mohon tunggu...
Farrosh
Farrosh Mohon Tunggu... Lainnya - MHS

Sebuah karya tulisan semata - mata berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepedihan Mahasiswa terhadap Kuliah Online

30 Juni 2020   03:23 Diperbarui: 30 Juni 2020   03:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid -- 19 telah berjalan beberapa bulan dan masih belum bisa dipredisi kapan berakhirnya. Karna hal tersebut sistem pendidikan di Indonesia telah berubah. Dimana saat ini kita menggunakan sistem pendidikan online, dari SD SMP SMA bahkan Kuliah pun menggunakan sistem online. 

Hampir seluruh universitas di Indonesia menggunakan perkuliahan online. Sistem kegiatan belajar mengajar secara online ini memberikan inovasi baru bagi para mahasiswa.  Suatu hal baru yang sebelumnya kita tidak menggunakannya, perkuliahan online ini memiliki  keuntungan yakni fleksibelitas. Akan tetapi banyak sekali keburukan yang muncul dalam perkuliahan online ini.

Mau tau keburukan kuliah online? Inilah keburukan yang di timbulkan oleh kuliah online yang membuat kepedihan di mahasiswa.

1. Harus memiliki teknologi yang memadai.

Kuliah online harus menggunakan media teknologi yang memadai seperti HP, laptop ataupun PC. Dilihat dari kebanyak marsyakat Indonesia. Ada beberapa masyarakat yang tidak memiliki media teknologi tersebut karna keterbatasan materi. Dengan begitu mahasiswa/siswi pun mencoba mencari pinjaman bahkan rela berkorban membeli media teknologi dari pada bertahan hidup di kondisi wabah ini.

Seperti perihalnya seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember yang  harus meminjam laptop ke temannya setiap ada kuliah online dikarena Hpnya tidak memumpunin untuk melakukan kuliah online.

2. Memerlukan biaya lebih untuk mendapatkan data yang banyak.

Kuliah online ini membuat para mahasiswa harus memiliki data yang banyak untuk mencari informasi buat tugas -- tugas, mengirim tugas -- tugas, dan  juga kuliah online itu sendiri. Apabila di bandingkan dengan perkuliahan secara offline / pertemuan langsung, mahasiswa hanya membutuhkan sedikit biaya untuk pegunaan data sebagai penunjang perkuliahan.seperti perihalnya salah satu mahasiswi Poltek Jember, Mirani Ilmi Auria Debita

" kuliahku banyak pakai data soalnya hampir setiap hari ada kuliah belum juga kalau ada tugas - tugas, tugasnya aja bisa ngirim file sampai 100mban "

3. Materi yang disampaikan kurang dapat diterima dengan maksimal.

Banyak dari mahasiswa yang mengalami kurang paham dalam menangkap materi yang telah disampaikan. Entah karna melalui media yang tergantung karna koneksi  membuat kuliah tidak menarik lagi. Hal ketergantungan tehadap koneksi harus stabil membuat apa yang disampaikan tidak maksimal. Seperti perihalnya salah satu mahasiswi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo, Nurlaily Gusti Reksaningrum berkata

"Dari aku sendiri kuliah online ini membuat penyampaian materi tidak bisa diterima secara maksimal. Dan juga kuliah online tidak efektif di jalankan. Karna aku lebih suka bertatap muka secara langsung dari pada lewat media online, karna aku mendapatkan feelnya dalam proses pembelajarannya."

4. Kegiatan praktek tidak didapatkan

Perkuliahan tempat mencari keilmuan dan kemampuan seorang mahasiswa. Apabila perkuliahan menggunakan kuliah online saja, mahasiwa hanya mendapatkan keilmuan saja tanpa mendapatkan kemampuan dalam penerapan dalam keilmuan tersebut.  Seperti perihalnya mahasiswi dari Universitas Pgri Adibuana Surabaya, Inez Nabila Elvia berkata

" kalau  praktek aku sedikit mengalami kesulitan ,karena anak -- anak butuh fast respond dari dosennya saat praktek jadi sedikit kurang paham materinya". 

Dan juga mahasiswa Universitas Muhamadiyah Jember, Germanio Cipta Lesmana.

" aku gak ada praktek sama sekali karna kalau praktek butuh perlatanya, mesin berat dll. Mahasiswa tidak ada yang punya alat -- alat buat praktek, beli pun pasti mahal alat -- alatnya. Jadi ya materi aja kalau kuliah online"

5. Tidak semua dosen memahami teknologi

Ada beberapa kasus dimana beberapa dosen sulit menyesuaikan / mengikuti perkembangan teknologi. Dengan begitu beberapa dosen hanya memberi tugas melalui whatsapp, email, telegram ataupun yang lainya. Seperti pengakuan dari Universitas Pgri Adibuana Surabaya, Inez Nabila Elvia berkata

" Dan juga ada beberapa dosenku yang gaptek dan memberikan tugas saja tanpa ada kejelasan tugasnya."

6. Timbulnya rasa malas dan sensasi kuliah hilang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun