Mohon tunggu...
Farrel Aribah Qatrunada
Farrel Aribah Qatrunada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat membaca

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030084)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Mengatasi Overthingking ala Socrates

26 Maret 2021   13:23 Diperbarui: 26 Maret 2021   13:41 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/sagotutu

Padahal seperti diketahui batin yang terluka akan menyebabkan kesehatan mental serta fisik manusia akan terganggu. 

Bahkan tidak hanya kesehatan mental dan fisik yang terganggu, overthingking dapat menghambat kita untuk maju memperjuangkan kesuksesan serta menurunkan rasa kepercayaan diri pada pribadi kita.

Lantas bagaimana caranya agar kita tidak terus menerus overthingking, memikirkan segala sesuatu yang seharusnya tidak perlu kita pikirkan.    

Pada artikel ini kita akan membahas cara mengatasi overthingking ala Socrates, sebelum membahas lebih lanjut kita akan memperkenalkan siapa Socrates itu. 

Beliau Socrates adalah seorang filsuf dari Yunani yang berhasil menemukan sebuah metode yang bernama Socratic Questioning, di mana kita diajak untuk mempertanyakan tentang pikiran kita sendiri. 

Lantas apakah bisa dengan mempertanyakan tentang pikiran pada diri kita sendiri dapat menyelesaikan overthingking, jawabannya adalah bisa.

Berbeda dengan overthingking, teknik Socratic Questioning ini berguna untuk memperjelas pikiran kita, selain itu agar pikiran kita menjadi lebih bermakna, dan memunculkan sebuah tindakan. 

Dikutip dari channel Youtube bernama Satu Persen berikut cara-cara atau teknik dalam membuat pertanyaan untuk menyelesaikan overthingking ala Socrates di antaranya adalah : 

1. Buat pertanyaan untuk pikiran kita secara spesifik

Kita diharuskan membuat pertanyaan untuk pikiran kita sendiri, pertanyaan yang dibuat harus secara singkat, padat, dan jelas. Jangan sampai pertanyaan yang telah dibuat dapat menimbulkan pemikiran yang negatif. Kita jangan memikirkan siapa yang salah, apakah kita salah atau tidak, tetapi kita harus tanya dengan pertanyaan yang spesifik, singkat, dan jelas. 

2. Bikin pertanyaan terbuka yang ada tujuannya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun