Mohon tunggu...
Farrel Aribah Qatrunada
Farrel Aribah Qatrunada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat membaca

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030084)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menjadi Lebih Produktif dengan Filosofi Stoicism

23 Maret 2021   14:30 Diperbarui: 23 Maret 2021   15:11 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.com/pngtree

Menunda dalam mengerjakan sesuatu baik itu tugas maupun segala pekerjaan yang harus segera diselesaikan adalah salah satu tindakan yang kurang produktif. Tindakan seperti ini kerap kali dialami oleh banyak orang di muka bumi ini, berdasarkan riset sebanyak 20% pria dan wanita di seluruh dunia melakukan tindakan menunda atau bisa kita sebut mereka adalah sebagian dari pelaku prokras. Namun sayangnya banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah pelaku prokras karena kebiasaan dalam menunda setiap pekerjaannya. 

Membahas pelaku prokras sebenarnya kata-kata prokras berasal dari kata prokastinasi yang memiliki arti dikutip dari esaunggul.ac.id adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak yang buruk. Pelaku prokras ini kerap kali disebut dengan sebutan prokrastinator, di dunia berdasarkan riset yang ada terdapat 1 dari 5 orang yang merupakan prokrastinator. Cukup banyak bukan dengan riset tersebut, bahkan mungkin kita adalah salah satu dari pelaku prokras itu. 

Masalah produktivitas seseorang memang sudah terjadi sejak lama bukan hanya terjadi di masa sekarang, karena terbukti bahwa para ilmuwan bahkan filsuf mengkaji hal ini. Mereka ingin memecahkan permasalahan ini serta mencari tahu cara yang terbaik untuk menjadi seorang yang produktif. Hingga akhirnya tercipta yang namanya filosofi Stoic, mungkin sebagian dari kalian telah mengenal filosofi tersebut. Namun tidak semua orang telah mengenal dan memahami apa itu filosofi Stoic dan mengapa filosofi ini bisa membuat seseorang menjadi lebih produktif. 

Dimulai dari Stoicisme dikutip dari idntimes.com, Stoicisme merupakan salah satu aliran filsafat Yunani kuno yang sangat sederhana dan masih relevan dengan zaman sekarang. Filosofi Stoic ini menekankan pada ketenangan dalam jiwa manusia, karena para filsuf Stoic memandang kebahagiaan bukan sebagai sesuatu yang harus dikejar namun mereka lebih berfokus bahwa segala emosi negatif yang ada pada diri kita perlahan bisa kita kurangi agar segalanya menjadi lebih baik. Lalu bagaimana hubungannya antara filosofi Stoic dengan produktivitas seorang manusia. 

Menghubungkannya dengan produktivitas seorang manusia filosofi Stoic ini membantu kita agar mengubah mindset kita dari pikiran "Oke ini susah akan saya kerjakan nanti saja" menjadi pikiran "Oke ini susah tetapi saya harus mengerjakannya perlahan tidak apa namun terselesaikan saat ini". Berikut cara agar kita menjadi lebih produktif dengan filosofi Stoicism dikutip dari channel Youtube bernama Satu Persen dan perspektif saya, di antaranya adalah: 

1. Mengusahakan agar emosi kita tetap terkelola dengan baik 

Terkadang saat berbagai permasalahan hadir di hidup kita tak khayal kita akan dirundung berbagai perasaan yang sedih, sehingga emosi kita tidak bisa dikelola dengan baik. Jika sudah seperti itu rasanya sangat enggan untuk mengerjakan berbagai tugas atau pekerjaan yang menumpuk. Maka dari itu untuk menghindari sikap yang kurang produktif ini, kita diharapkan agar bisa mengusahakan emosi kita tetap terkelola dengan baik. 

2. Mengubah mindset dari yang negatif menjadi  positif 

Sebenarnya rasa malas dan kurang produktif hadir karena mindset kita akan suatu objek tersebut, biasanya kebanyakan orang menganggap tugas atau sebuah pekerjaan sebagai beban. Jika sudah menganggap seperti itu, nantinya kita akan malas dalam mengerjakan segala hal tersebut. Maka dari itu segala mindset kita yang seperti itu harus diubah dari negatif menjadi positif, kita harus mengganti mindset bahwa segala tugas dan pekerjaan itu bukanlah sebagai sebuah beban namun jadikanlah tugas serta pekerjaan itu sebagai sebuah tambahan ilmu bagi kita sehingga kita akan semangat dalam mengerjakannya.   

3. Mengevaluasi semua yang telah kita lakukan 

Terkadang apa yang kita lakukan tidak semuanya produktif, namun sayangnya banyak dari kita tidak menyadari akan hal tersebut. Maka dari itu kita harus mengevaluasi semua yang telah kita lakukan, sebenarnya apa yang kita lakukan ada manfaatnya bagi diri kita atau sebaliknya tidak ada manfaatnya. Dengan mengevaluasi dan menyadari segala yang telah kita perbuat, diharapkan kita bisa mengurangi segala kegiatan yang tidak produktif tersebut sehingga nantinya kita akan lebih produktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun