Pencemaran Sungai Meningkat, Kualitas Air Kali Pesanggrahan Semakin Buruk

Air sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari manusia yang sangat sering digunakan. Dapat dikatakan bahwa air adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, apalagi kandungan air dalam tubuh manusia yakni sekitar 60%-70% dari berat tubuh manusia itu sendiri. Maka, dengan air sebagai salah satu unsur penyusun tubuh manusia, kebutuhan terhadap airpun akan sangat banyak, baik untuk dikonsumsi ataupun untuk penggunaan dalam kegiatan sehari-hari. Seperti halnya yang kita gunakan yaitu untuk mandi, mencuci pakaian dan piring, menyiram tanaman, atau untuk kegiatan tertentu seperti dalam pelarutan obat, bahan bangunan, dan sebagai media yang menyalurkan bahan buangan dari aktivitas manusia itu sendiri.

Dari sini kita bisa tahu seberapa besar peran air dalam kelangsungan hidup manusia terutama kehidupan di bumi ini. Ketersediaan air di bumi ini sangatlah banyak, mencakup hampir keseluruhan wilayah di bumi yang menyebar. Air di bumi tidak akan mengalami penambahan ataupun pengurangan, karena air mengalami siklus perputaran air atau disebut siklus Hidrologi. Dengan adanya siklus ini, air dimanapun dan kapanpun bisa mengalami masa dimana kekurangan air dan kelebihan air secara bergantian dan berulang. Sehingga manusia pada dasarnya hidup berada di wilayah yang dekat dengan sumber air atau badan air, yaitu seperti sungai, danau, dan mata air atau air tanah.

Dari berbagai sumber air tempat bergantungnya kehidupan manusia, kita dapat melihat pula sebuah siklus yang terjadi selain dari siklus air sendiri, yakni siklus penggunaan air oleh manusia. Dengan penggunaan air oleh manusia dari sumber airnya, kemudian air yang telah digunakan tersalurkan kembali ke asalnya dalam kondisi telah ada campur tangan manusia. Dari hasil penggunaan, tentu air yang tersalurkan kembali tidak dalam kondisi awal atau original, melainkan bisa telah terkontaminasi atau tercampur komponen-komponen tertentu. Sehingga Air yang pada awalnya masih dalam kondisi murni atau bersih, lama-kelamaan menjadi tercemar. Inilah yang dapat terjadi jika penggunaan air tidak dimanfaatkan dengan benar atau dapat dikatakan adanya ketidakpedulian terhadap akibat dari aktivitas manusia terhadap keberadaan air, terutama ketersediaan air bersih

Salah satu bentuk hasil dari aktifitas manusia dalam penggunaan air yaitu Pencemaran di kali Pesanggrahan. Kali Pesanggrahan merupakan Kali atau Sungai yang melewati Wilayah Jakarta Selatan tepatnya menjadi perbatasan antara Kecamatan Pesanggrahan dengan Kecamatan Kebayoran Lama. Kecamatan Pesanggrahan dan Kebayoran Lama sendiri memiliki banyak sekali lokasi-lokasi perdagangan ataupun pusat perbelanjaan, diimbangi dengan padatnya penduduk yang bermukim di Wilayah tersebut. Dengan padatnya pemukiman dan bangunan yang ada, ini membuat lahan terbuka semakin sedikit, bahkan banyak bangunan yang dibangun di pinggir Kali/Sungai.

Dengan padatnya pemukiman ataupun bangunan di sekitar Kali Pesanggrahan, maka semakin banyak pula pencemaran terhadap Air Kali ini. Jika dilihat tampilan airnya benar-benar sangat keruh dan berwarna Coklat bahkan juga sangat berbau busuk dan amis. Sehingga pencemaran terhadap Kali Pesanggrahan ini sangatlah buruk, yang mana ini merupakan akibat dari aktifitas penduduk yang tidak memperdulikan lingkungan. Contohnya yaitu adanya pembuangan sampah ke Kali/Sungai baik sampah rumah tangga ataupun sampah pasar dan pabrik (seperti pabrik tahu), dan sebagai saluran buangan yang intens dari setiap pemukiman padat di sepanjang kali.

Penampakan Saat Banjir di Area Kali Pesanggrahan. (Sumber: Koleksi Pribadi)

Terjadinya Pencemaran di Kali Pesanggrahan ini memang sudah tidak dapat dihindari lagi, apalagi dengan adanya banyak perkembangan ataupun pembangunan dari pemukiman dan area perdagangan beserta fasilitas lainnya yang menyebabkan wilayah ini semakin padat. Perlu adanya Upaya penanggulangan baik dari masyarakat dan pemerintah daerah agar dapat saling terhubung dan berkoordinasi. Hal ini sangat perlu dilakukan, karena bukan hanya karena Pencemaran Air yang sangat tinggi, tetapi dapat timbulnya banjir yang lebih sering serta mengganggu aktivitas penduduk sekitarnya. Jika dilihat dari kualitas air nya yang sangat buruk dan beraroma tidak sedap, penduduk tidak dapat menggunakan air kali untuk aktifitas sehari-hari karena bisa menimbulkan penyakit dan Aroma tidak sedap tersebut juga dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Terdapat pula penduduk yang mengambil ikan dari hasil memancing di Kali tersebut, dengan air yang sangat keruh dan terkontaminasi, Ikan hasil memancing di Kali tersebut tidak dapat dijamin apakah aman untuk dikonsumsi atau tidak.

Untuk mengatasi segala permasalahan yang timbul dari Pencemaran terhadap Air di Kali Pesanggrahan ini, perlu adanya penanggulangan seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan yaitu melakukan aktifitas pembersihan kali ataupun dengan memberikan himbauan yang lebih serius kepada masyarakat agar tidak membuang sampah dikali atau bahkan dapat diberikan sanksi untuk pelanggaran tersebut. Pemerintah juga dapat mengurangi pembangunan di area Sekitar Kali karena memicu kedatangan masyarakat yang berkunjung atau bermukim di area sekitar kali. Serta penduduk perlu juga memahami terkait lahan pinggir sungai yang semakin berkurang karena banyak pemukiman dipinggir kali, karena dapat meningkatkan tingkat pencemaran dan potensi banjir. Pada intinya ini dikembalikan kepada pemahaman dan niat dari setiap individu untuk menjaga lingkungan sekitarnya terutama terhadap Saluran Air yaitu kali/sungai yang berperan penting dalam kehidupan dan untuk keberlanjutan di masa depan.