Mohon tunggu...
Farkhan Abdurochim Alfarauq
Farkhan Abdurochim Alfarauq Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akal pemikiran manusia bagaikan langit cerah yang luas. menulis adalah cara untuk menjaganya tetap cerah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kesepian, Problematika Kehidupan Orang Dewasa

16 Agustus 2021   06:37 Diperbarui: 19 September 2022   05:56 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Dewasa merupakan fase yang dialami oleh semua manusia tak memandang siapa dia. Laki laki ataupun perempuan semua merasakan fase kehidupan ini. Ketika beranjak dewasa, terkadang banyak hal yang kita khawatirkan seperti akan seperti apa nantinya, apakah akan sukses dalam karir dan bahkan seperti apa jodoh kita nanti.

Sering kali pikiran itu terlintas dalam benak kita tanpa kita sadari. Dewasa bukan berarti hanya bertambah usia dan berubah fisik, dewasa berarti kita harus siap untuk menghadapi kerasnya dunia dan bertahan hidup. Memikul semuanya sendiri serta harus mampu menyelesaikan masalah yang datang silih berganti. Semua harus dihadapi sendiri secara mandiri hingga suatu saat dikala lelah kita sering merasa kesepian.

Kesepian adalah kondisi dimana kita merasakan hampa dan merasa tidak punya teman. Semakin dewasa, lingkup pergaulan semakin sedikit. Teman pun berkurang karena sibuk akan rutinitas masing-masing. Pada kondisi tertentu, kesepian juga bisa dialami ketika kita berada di tengah keramaian. Seperti merasa "untuk apa semua ini kita lakukan" "apakah saya sudah berada di situasi yang tepat" dan lain sebagainya.

Semakin dewasa kita juga sadar bahwa butuh seseorang yang bisa diajak untuk berbagi rasa dan cerita diskusi tentang permasalahan hidup. Oleh karena itu, kadang muncul dorongan untuk ingin cepat menemukan orang yang tepat sebagai teman hidup dikala sulit dan mudah. Seorang yang penyendiri sekalipun bisa merasakan hal ini cepat atau lambat karena sudah merupakan hukum alam dan ketentuan sang pencipta bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan diciptakan berpasang-pasangan.

Kebutuhan manusia menurut Maslow adalah kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa ingin dicintai dan disayangi (afeksi), dihargai, dan aktualisasi diri. Semua ini diperlukan manusia untuk bertahan hidup dan sebagaian merupakan insting yang sudah ada semenjak lahir.

Semua akan terasa indah dan mudah jika dilakukan bersama. Mendiskusikan semua bersama dan menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Punya seseorang yang berharga, dianggap berharga oleh seseorang merupakan hal yang indah karena menyangkut perasaan. Tapi, apakah punya pasangan menjamin seseorang tidak kesepian ?

Jawabnya ada pada diri kita masing-masing. Karena pada intinya, semua akan terasa berbeda tergantung dari pengalaman masing-masing. Ada yang bahagia dan merasa senang memiliki pasangan, ada juga yang tidak bahagia dan merasa kesepian walaupun memiliki pasangan. 

Pada akhirnya diri sendiri merupakan kunci, karena pada dasarnya kita adalah sutradara atas hidup kita sendiri. Semua telah diatur oleh Tuhan akan tetapi manusia harus berusaha.

Mencintai diri sendiri merupakan kunci utama, tidak membiarkan larut terlalu dalam suatu permasalahan dan terpuruk terlalu lama didalamnya. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, tidak selamanya seseorang selalu sedih. Ada masanya kita bisa hidup bahagia. Lakukan semua yang terbaik dan berdoa. Yakin kita pasti bisa lewati semua walaupun terasa berat sekalipun. 

Hargai setiap waktu yang ada, karena mungkin saja tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Bersyukur dengan apa yang kamu miliki karena mungkin diluar sana orang lain menginginkan itu tetapi belum mendapatkannya.

Hargai juga semua orang yang ada untukmu terutama kedua orang tua walaupun mereka sudah tiada sekalipun. Semua orang yang telah ada menghiasi hidup, mereka yang telah berjasa dalam hidupmu. Semua yang telah mewarnai hidupmu. Jangan lupa hargai juga dirimu, beri dia apresiasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun