Teruntukmu Ramadhan, setelah menanti sekian lama  akhirnya engkau tiba.  Membawa segudang keberkahan, sejuta ampunan, dan yang kami nanti adalah malam dimana yang lebih baik dari 1000 bulan. Semua bersiap menyambutmu dengan gembira. Berbagai tradisi yang hanya dilakukan setiap satu tahun sekali seperti shalat tarawih berbaur dengan orang-orang yang jarang kita temui, bersantap sahur dengan keluarga yang dicintai, berbuka dengan penuh kenikmatan.
Engkau tidak hanya mengajari kami untuk hanya menahan lapar dan haus, tetapi kaulah yang mengajari kami bagaimana cara berbuat baik, cara melawan hawa nafsu, berbagi dengan sesama, dan selalu memohon ampunan kepada Allah. Menantikanmu adalah sesuatu yang sangat berharga. Karenanya aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu lagi di tahun ini. Semoga hidayah dan segala keberkahan datang di bulan suci penuh ampunan-Nya.Â
1 bulan akan terasa lama apabila ia tidak menyambutmu dan 1 bulan akan terasa sangat singkat apabila ia menyambutmu dengan penuh harapan. Tetapi walaupun engkau tetap datang bersama insan yang tidak menyambutmu, kau membawakan hidayah yang didatangkan oleh Allah sehingga ia mengerti makna Ramadhan. Dan ketika engkau datang bersama insan yang menyambutmu, Â kau membawa keberkahan yang didatangkan oleh Allah kepada ia dengan penuh cinta dan rahmat. Sesungguhnya engkaulah raja dari segala bulan dengan sejuta kebaikan dan keberkahan.
Sebulan penuh aku berpuasa, ketika mendengar kau sudah berada di penghujung, hatiku terasa sedih dan takut apakah aku mendapatkan hidayah dan keberkahan. Dan aku takut apabila aku tidak bisa bertemu lagi denganmu tahun berikutnya. Sungguh aku selalu berdoa kepada-Nya untuk dipertemukan kembali dengan aku yang lebih baik dari sebelumnya.
Kini kau tengah berada di penghujung
Menyambut hari yang fitri, menjadikan insan kembali putih seperti kertas tanpa guratan
Sungguh aku akan sangat merindukanmu nanti.
Terima kasih Ramadhan.