Mohon tunggu...
Fariza ika cahyani
Fariza ika cahyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi uin maliki

Halo selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Peran Orangtua dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak

29 November 2020   21:06 Diperbarui: 30 November 2020   08:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

istilah development atau biasa dikenal dengan perkembangan merupakan sebuah konsep yang rumit. Konsep ini tidak dapat dihitung dengan sebuah angka. 

Konsep perkembangan terdiri dari berbagai dimensi, antara lain perkembangan kognitif, sosial, emosi, bahasa, agama dan moral. perkembangan-perkembangan tersebut harus dijalani oleh setiap individu mulai sejak dini. Perkembangan-perkembangan tersebut perlu ada proses, tidak bisa instan. Setiap proses sudah diklasifikasikan menjadi fase-fase. 

Di setiap fase-fase tersebut harus dijalankan oleh individu sejak dini. Fase tersebut dimulai dari anak baru lahir atau neonatal hingga dewasa. Dalam menjalankan fase-fase tersebut perlu adanya peran orang tua untuk merangsang perkembangan anak. Missal dapat dimulai dari perkenalan secara garis besar, hingga masuk ke dalam intinya.

Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan tingkah laku sang anak untuk menyesuaikan dirinya dengan norma-norma yang berlaku di tempat anak berada(Yusuf 2004). Perkembangan sosial emosional memiliki keterkaitan satu sama lain. Sosial adalah termasuk ranah lingkup kemasyarakatan. 

Kita makhluk hidup sosial, artinya kita pasti saling membutuhkan satu sama lain. Emosi adalah perasaan seseorang yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi dapat berupa senang, sedih, marah, kecewa dan lain sebgainya. Hal ini sangat berkaitan antara sosial dengan emosi. 

Kita makhluk hidup pasti bertemu dengan orang lain, pada saat bertemu perasaan apa yang harus kita tujukan pada orang lain, perasaan senang, gembira atau sedih atau yang lain. Dengan begitu kita harus mengontrol emosi kita saat bertemu dengan orang lain. Harus sesuai dengan waktunya. Karena kita makhluk sosial yang pasti akan membutuhkan orang lain. 

Kalau tiba-tiba kita bertemu pada orang lain kita memasang perasaan yang marah, orang tersebut akan takut untuk bertemu kita lagi dikemudian hari. Dengan begitu perlu bagi orang tua untuk mengetahui perkembangan sosial emosional anak.

Menurut Wolfinger(Suyatno 2005)" terdapat empat aspek utama dalam sebuah perkembangan sosial emosional anak , yaitu empati, afiliasi dan resolusi konflik, dan kebiasaan positif." Aspek perkembangan sosial emosional, yakni:

(1) empati (penuh pengertian, tenggang rasa, dan kepedulian terhadap sesama.) Empati perlu dimiliki bagi setiap individu. Dengan begitu perlu peran orang tua untuk merangsang perkembangan empati sang anak. Dengan tujuan agar saat dewasa nanti anak memiliki rasa empati terhadap orang lain. 

Bisa untuk mengawali dengan Tindakan berbagi atau sharing, awalnya orang tua mencotohkan kepada sang anak bahwasannya sharing itu penting. "nak mama mau boleh, sharing ya." Itu adalah contoh dari percakapan mengenai sharing. Dengan sharing anak bisa memilki rasa kepedulian terhadap sesame dan juga bisa memiliki rasa pengertian kepada orang lain. Selain itu bisa juga mengajarkan anak tentang pentingnya tenggang rasa. 

Ajarkan pada anak bahwasaanya di Indonesia ini banyak terdapat agam dan suku-suku yang berbeda, jadi kita perlu menghormati atas perbedaan itu. Jika kamu mau dihormati, maka hormatilah orang lain. Kenalkan dulu awalnya pada anak macam-macam agama dan suku. Setelah ia faham baru kenlkan pada anak pentingnya sifat tenggang rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun