Pada fase ini pula sang bayi mengkonsumsi asi sang ibu secara rutin, jika sudah melewati usia 5-6 bulan barulah sang bayi bisa di kasih MPASI atau makanan pendamping asi. Jika belum melewati usia 5-6 bulan tidak di perbolehkan mengkonsumsi makanan apapun kecuali asi.Â
Karna pencernaan bayi masih belum optimal, akan dikhawatirkan jika terjadi masalah pada pencernaan nantinya. Jika sang bayi sudah melewati usia 2 tahun atau 24 bulan di anjurkan sang bayi untuk disapih, atau berhenti untuk mengkonsumsi asi.
3. Fase kanak-kanak awal
Fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai usia 5 atau 6 tahun. Fase ini disebut juga masa prasekolah dan pada fase ini berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah. Pada fase ini bisa untuk para orang tua memasukkan anaknya di sekolah tk.Â
Atau jika ingin masuk di paud di sarankan pada usia 4 tahun. Jika memasukkan ke sekolah umur anak terlalu dini, akan dikhawatirkan kedepannya nanti anaknya tidak menikmati masa-masa bermainnya dan dituntut untuk belajar, maka hal tersebut bisa membuat anak menjadi stress.
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir
Fase perkembangan yang berlansung sejak usia 6 sampai dengan 11 tahun. Pada fase ini anak sudah menguasai beberapa keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung.Â
Pada fase ini anak-anak sudah bersekolah di SD atau sederajat. Mungkin pada fase ini menjadikan fase adaptasi, yang awalnya sang anak kebanyakan bermain dari pada belajar di sekolah tk nya, tiba-tiba ia dituntut untuk belajar di SD.Â
Disarankan kepada orang tua tidak terlalu menuntut sang anak agar belajar. Atau lebih bagusnya sang orang tua mengasah kreativitasnya untuk mengajak sang anak belajar dan bermain agar sang anak lebih fun dan tidak stress.
5. Fase remaja
Fase perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa rentangan usia 10 sampai 12 tahun dan berakhir usia 18 sampai 22 tahun.