Mohon tunggu...
Faris
Faris Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulihkan Ekonomi dengan Mengembangkan Wirausaha di Masa Pandemi

18 September 2021   20:20 Diperbarui: 18 September 2021   20:22 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak pandemi virus Covid-19 merebak dan membuat aktivitas penduduk di seluruh dunia menjadi terhambat yang sangat memaksa semua orang harus diam dirumah mengisolasi diri agar terhindar dari virus, terutama aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Pandemi ini menuntut semua orang untuk beradaptasi secara cepat dengan pola kehidupan yang baru seperti menjaga jarak, selalu memakai masker apabila keluar rumah, rajin mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer dan menjaga imun tubuh dengan meminum vitamin atau ramuan herbal lainnya. 

Sebagian besar pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online begitu juga dengan pelaku usaha dimana ada perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi secara online. Walaupun banyak kegiatan yang harus berjalan secara tidak biasa/normal, namun ternyata ada beberapa usaha yang justru mengambil peluang dan meraup keuntungan ditengah pandemi. 

Pada Kuliah Kerja Nyata ini saya mengambil tema program pemberdayaan wirausaha masyarakat yang terdampak Covid-19. Adapun tujuan saya mengambil tema ini adalah untuk membantu serta mendampingi usaha masyarakat yang mengalami penurunan disaat masa pandemi ini. KKN ini saya lakukan di Desa Tambelangan, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. 

Menurut BPS Kabupaten Sampang pada tahun 2015 Desa Tambelangan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, namun ada juga masyarakat yang menekuni dibidang wirausahanya. 

Sasaran saya saat KKN ini adalah Mas Ucup pedagang Martabak Bandung yang terdampak adanya PPKM dari segi jam operasional yang hanya dapat berjulan selama kurang lebih 12 jam. 

Terbatasnya jam berjualan menyebabkan omset yang juga mengalami penurunan. Selain itu, kurangnya akses promosi dari produk martabak bandung itu sendiri menjadi kendala yang serius mengingat usaha ini merupakan satu-satunya yang ada di Desa Tambelangan. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka Mas Ucup sendiri harus memperbaiki katahan produk, kemasan yang sesuai, label yang unik dan kegiatan promosi yang menarik. 

Kegiatan pendampingan wirausaha ini akan terlaksana dalam 30 hari dengan kegiatan yang akan disusun disetiap harinya dan akan dievaluasi mengenai program yang telah terlaksana setiap minggunya.

Berdasarkan metode yang telah dirancang sesuai hasil survei dan identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka kegiatan pemberdayaan wirausaha terdampak Covid-19 bersama KKN UNEJ terdapat beberapa tahapan yang dilalui yaitu sebagai berikut :

  • Observasi, kegiatan KKN Back To Village dilaksanakan dengan pengamatan secara langsung melalui wawancara dengan pemilik usaha atau sasaran yaitu UMKM Martabak Bandung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai masalah dan tantangan yang dilalui selama adanya pandemi Covid-19.
  • Sosialisasi dan pendampingan, Pelaksanaan sosialisasi dan pendampingan dilaksanakan secara langsung dengan sasaran. Sosialisasi yang dilakukan yaitu mengenai inovasi martabak banudng yang bervariasi serta pada branding, labelling. Sosialisasi yang kemudia berfokus pada pentingnya peran pemasaran dengan menggunakan media cetak seperti stiker pada kemasan serta banner. 
  • Tahap pelaksanaan, Tahap pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah melakukan edukasi kepada wirausaha yang terdampak mengenai pentingnya penggunaan media sebagai sarana untuk ajang promosi. Pada kegiatan ini dilakukan kepada pekerja UMKM martabak bandung..
  • Sosialisasi penggunan media cetak serta penerapan langsung, Penjualan dan promosi produk martabak bandung yang dilakukan dengan menempelkan logo, nama, serta contact person dalam stiker yang nantinya ditempelkan pada kemasan.
  • Evaluasi, Evaluasi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan KKN Back To Village yang dilaksanakan oleh penulis. Pada tahap ini digunakan sebagai pengukuran atau perbaikan dalam kegiatan yang dilaksanakan seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan. Adanya evaluasi ini bertujuan agar rencana yang telah ditetapkan dapat mencapai keinginan yang telah ditetapkan dan dapat terselanggara. Kegiatan evaluasi dilaksanakan secara langsung dengan memperhatikan perkembangan hasil penjualan melalui media sosial sesuai dengan program kerja yang telah di rancang. Kegiatan penjualan yang dilakukan membuahkan hasil meskipun waktu yang ditempuh oleh penulis masih dirasa kurang. Menurut sasaran, peningkatan penjualan telah terlihat di beberapa terakhir ini dengan pesanan melalui instagram.

 (Ahmad Faris Al Farizi / KKN64 / Jember / Muhammad Zamroni, S.Sn., M.Sn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun