Mohon tunggu...
Farina Trias Alwasi
Farina Trias Alwasi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Study account

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penguatan Karakter Peserta Didik sebagai Modal Keberhasilan Digitalisasi Pendidikan

6 Desember 2021   09:17 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:41 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : freepik.com

Semenjak adanya revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan pesatnya ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan digital, banyak dampak yang dirasakan akibat dari kemajuan-kemajuan serta perubahan yang terjadi. Kecanggihan teknologi yang kian pesat telah mempengaruhi setiap tatanan kehidupan dan pola hidup masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Keberadaan teknologi kini menjadi peran utama yang tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, baik dalam bidang informasi,komunikasi,ekonomi, juga pendidikan.

Pada era yang serba digital ini hampir seluruh aspek dalam kehidupan selalu melibatkan teknologi digital, terutama dalam bidang pendidikan sebagai faktor penting atas kemajuan ilmu pengetahuan yang masih terus terjadi hingga saat ini. Saat ini pendidikan sedang mengalami perubahan pesat yakni ditandai dengan maraknya pembelajaran digital (digital learning). Puncaknya, digitalisasi pendidikan ini terjadi sejak pandemi Covid-19 pada dua tahun yang lalu yang mengakibatkan dialihkannya seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi dilakukan di rumah untuk sementara waktu selama masa pencegahan Covid-19, sehingga satu-satunya cara untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran adalah melalui pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan secara online atau biasa disebut sebagai pembelajaran digital (e-learning).

Di Indonesia sendiri program digitalisasi pendidikan ini baru diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenedikbud) pada 18 September 2019 di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Digitalisasi pendidikan merupakan sebuah upaya baru dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tengah berkembang dalam berbagai aspek kegiatan belajar mengajar. Langkah awal dalam program digitalisasi ini yaitu Kemendikbud mengalokasikan dana pengembangan melalui Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang direalisasikan kepada 30.227 sekolah melalui BOS Afirmasi dan 6.004 sekolah melalui BOS Kinerja pada tahun 2019, selain itu Mendikbud juga membagikan komputer tablet pada sejumlah sekolah yang berada di daerah pelosok sebagai sarana pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Program digitalisasi pendidikan tak lain yaitu memiliki tujuan untuk mempersiapkan calon generasi di masa depan menghadapi perubahan zaman dengan kecanggihan teknologi yang sangat pesat. Untuk menyesuaikan diri di era revolusi digital 4.0 tentunya diperlukan keterampilan yang mumpuni dalam hal berteknologi guna mempertahankan kelangsungan hidup manusia di masa mendatang. Selain itu peran digitalisasi pendidikan diantaranya adalah untuk melatih siswa berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan sehingga siswa dapat terus berinovasi salah satunya dalam bidang teknologi, lalu dengan program digitalisasi pendidikan dapat meningkatakan profesionalitas dalam dunia kerja terutama dalam bidang industri yang hampir seluruhnya telah memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi, sehingga ini dapat berpengaruh terhadap daya saing di tingkat global. Mau tidak mau dengan adanya fenomena ini seluruh mayarakat masa kini dituntut harus melek teknologi, maka dari itu transformasi digital dalam pendidikan sangat diperlukan. 

Tercapainya keberhasilan program digitalisasi pendidikan tentunya dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu infrastruktur penunjang digitalisasi pendidikan serta sumber daya manusianya. Infrastruktur penunjang diantaranya adalah pemenuhan fasilitas berupa lab komputer dan sistem informasi sekolah yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk infrastruktur ini pemerintah telah melakukan banyak upaya. Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, anggaran digitalisasi sekolah tahun 2021 mencapai 3 Triliun rupiah, yang difokuskan untuk pembelian laptop serta access point bagi setiap sekolah. Yang menjadi permasalahan saat ini yaitu sumber daya manusia Indonesia yang harus bisa mengimbangi adanya digitalisasi dalam aspek kehidupan utamanya pendidikan.

Pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan dapat menggunakan alat teknologi secara optimal memerlukan proses yang cukup lama. Dalam pengembangan SDM tidak hanya cukup melibatkan kemampuan fisik, kecerdasan intelektual, dan pelatihan saja melainkan juga harus memperhatikan kecerdasan emosional yang diperlukan individu dalam memahami diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian untuk membentuk kecerdasan emosional perlu adanya penguatan karakter peserta didik yang harus dipupuk sejak memasuki bangku sekolah.

Penguatan karakter dapat berpengaruh terhadap peserta didik dalam memahami dirinya dan segala potensi yang dimilikinya, sehingga dengan adanya penguatan karakter dapat memudahkan siswa untuk mengembangkan segenap potensi dalam diri siswa tersebut nantinya, ini menyebabkan tidak sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang dinamis. Penguatan karakter disini tentunya adalah karakter yang baik dan dapat meningkatkan kesadaran sosial karena sebelum menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang terlebih dahulu harus memahami etika atau norma dalam menggunakan teknologi secara bijak. Karena sejatinya teknologi digital tidak selalu memberikan dampak positif, oleh sebab itu penguatan karakter harus dijadikan benteng dalam penggunaan teknologi digital agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Penguatan karakter lainnya yaitu penguatan karakter kebangsaan dan rasa cinta tanah air, karena dengan akses digital yang begitu luas dapat menyebabkan budaya-budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk secara bebas, oleh karena itu dibutuhkan karakter yang kuat bagi setiap individu agar selalu menjaga identitas bangsa dan tidak mudah terbawa arus negatif di era digital. Perlu adanya penyelarasan kecanggihan teknologi dengan nilai budi pekerti bangsa yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran bagi setiap individu dalam penggunaan teknologi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Dengan demikian penguatan karakter menjadi salah satu upaya peningkatan SDM unggul dan berakhlak mulia bagi para calon generasi penerus bangsa di bidang pendidikan dalam hal moral-etis yang dapat menunjang keberhasilan digitalisasi pendidikan di era perkembangan teknologi yang semakin maju.

REFERENSI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun