Mohon tunggu...
Muhammad Farhan Abdilllah
Muhammad Farhan Abdilllah Mohon Tunggu... Lainnya - Fakultas Syari'ah dan Hukum UINSU.

Setiap Manusia berhak mendapatkan kebahagian. Jalani-Nikmati Dan Syukuri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sulitnya Pendidikan Selama Masa Pandemi Covid-19

13 Agustus 2020   22:35 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:33 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid -- 19 menjadi pusat perbincangan dunia saat ini , virus ini sangat mudah menular sehingga dapat mengancam siapapun dengan mudah , bahkan dari salah satu pendapat mengatakan bahwa virus ini bisa menyebar lewat udara saja, dan covid -- 19 ini sudah berada pada tingkatan pandemic, yang mana berarti penyakit ini yang dapat menyebar secara global meliputi area geografis yang luas, namun menurut World Health organization (WHO) Pandemi ini tidak ada hubungannya dengan tingkat keparahan penyakit, jumlah korban ataupun oinfeksi , akan tetapi pandemic ini berhubungan dengan penyebaran secara geografis saja.

Nah, ternyata hebatnya Covid-19 ini tidak  hanya menghantam  kepada sektor kesehatan manusia saja , ternyata Covid -- 19 ini berefek kepada seluruh hal , seperti, ekonomi, pekerjaan, pertanian, pariwisata , bahkan merambah kepada dunia pendidikan , hampir negara di seuruh dunia mengganti system pembelajaran dan memberlakukan system pembelajaran online jarak jauh atau daring , termasuk Indonesia juga sekarang menerapkan pembelajaran ini , dan system pembelajaran ini tentu sangat membingungkan khalayak daerah , karena membutuhkan gadget dan kuota yang mencukupi , bahkan orang yang berada diluar daerah/ kota pun tidak menjamin akan pembelajaran ini.

Lalu, sebagai siswa , apa yang sebenarnya menjadi tantangan dalam pembelajaran dengan system ini? , tentu saja kesiapan media dan alat untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, termasuk jaringan yang tidak menentu , bersyukur jika siswa itu berada pada daerah yang memungkinkan untuk jaringan , namun bagaimana untuk yang tidak memungkinkan? Wallahua'lam saya kira.

Problem lainnya yaitu, sulit berinteraksi diskusi pelajaran dalam system pembelajaran online daring ini , sesimpel guru mengirim video pembelajaran dan dibagikan ke grup online lalu siswa memutar dan mendengar video tersebut, apakah itu menjamin siswa dalam memahami pelajaran ? saya kira tidak , bahkan dalam salah satu riset mengaakan bahwa dalam satu hari itu siswa normal itu hanya bisa meraup 10% pengetahuan setiap harinya dalam pembelajaran tatap muka yang didampingi dan dibimbing oleh guru. 

Tidak hanya itu, ada juga beberapa orang tua siswa yang tidak mengerti dalam menggunakan gadget, sehingga informasi-informasi dan tugas-tugas yang diberikan tidak sampai sepenuhnya. Begitupun yang dialami dengan siswa yang tidak memiliki gadget sama sekali. Dengan adanya kendala seperti itu, beberapa guru menyarankan wali murid/orang tua siswa untuk datang ke sekolah menanyakan informasi-informasi dan tugas-tugas yang diberikan. 

Saran tersebut tidak sepenuhnya diteima oleh orangtua siswa, karena terhambat dengan jarak dari rumah ke sekolah yang cukup jauh atau alat transportasi yang digunakan untuk menuju ke sekolah yang tidak memadai. Lantas apa yang harus dilakukan para pendidik dalam mengatasi hal seperti ini? Semoga semua keputusan  diambil dengan mempertimbangkan segala hal.

Semoga saja pandemi ini segera berakhir dan kita bisa kembali kepada pembelajaran yang normal sebagaimana biasanya.

Penulis merupakan salah satu mahasiswa kelompok KKN-DR 65 UINSU 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun