Mohon tunggu...
Farida Zahra
Farida Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika

Chin Up!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Seks Edukasi bagi Anak Sejak Dini

18 Juni 2021   11:43 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:52 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seks merupakan hal yang dianggap masih sangat tabu di negara ini. Orang tua di rumah masih enggan untuk membahas konteks tersebut. Padahal Usia anak-anak adalah masa di mana mereka ingin mencari tahu dan mengenal hal-hal baru yang ada  disekitarnya, dengan seks edukasi bisa membuat kita terhindar dari risiko pelecehan hingga penyimpangan seksual. Oleh karena itu, orangtua harus mampu menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan dari anak-anaknya.

Memberikan edukasi dini tentang seks tidak dapat dijelaskan sekali saja, tetapi harus bertahap. Pendidikan seks sebaiknya dimulai ketika anak berusia 2 tahun dan dilanjutkan bertahap sampai usia 17 tahun. Pada usia 2 tahun, perkembangan otak anak sangat pesat hingga mencapai 80% sehingga pendidikan yang ditanamkan akan lebih terekam dalam diri sang buah hati.

Rata--rata anak di Indonesia lebih banyak mendapatkan informasi atau belajar tentang seks melalui acara--acara TV Barat atau internasional dibandingkan dari orang tua atau sekolah. Ada baik dan buruk dari hal ini. Baik karena anak-anak setidaknya mendapatkan informasi mengenai bahaya dan risikonya, dan juga buruk karena tidak semua acara TV memberikan edukasi yang baik.

Tujuan seks edukasi yang diberikan sejak usia dini dan remaja menurut (Michael Reiss : 2006), sebagai berikut:

  • Membantu anak mengetahui topik-topik biologis seperti pertumbuhan, masa puber, dankehamilan;
  • Mencegah anak-anak dari tindak kekerasan;
  • Mengurangi rasa bersalah, rasa malu, dan kecemasan akibat tindakan seksual;
  • Mencegah remaja perempuan dibawahumur dari kehamilan;
  • Mendoronghubungan yang baik;
  • Mencegah remaja di bawah umur terlibat dalamhubungan seksual (sexual intercourse);
  • Mengurangi kasus infeksi melalui seks;
  • Membantu anak muda yang bertanya tentang peran laki-laki dan perempuan di masyarakat.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan seks edukasi pada anak :

  • Membantu anak agar ia merasa nyaman dengan tubuhnya.
  • Membantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan di depan umum seperti anak selesai mandi harus mengenakan baju kembali di dalam kamar mandi atau di dalam kamar. Anak diberi tahu tentang hal-hal pribadi, tidak boleh disentuh, dan dilihat oranglain.
  • Mengajar anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan.
  • Memberikan penjelasan tentang proses perkembangan tubuh seperti hamil dan melahirkan  dalam kalimat yang sederhana, bagaimana bayi bisa dalam kandungan ibu sesuai tingkat kognitif anak. Tidak diperkenankan berbohong kepada anak seperti "adik datang dari langit atau dibawa burung". Penjelasan disesuaikan dengan keingintahuan atau pertanyaan anak misalnya dengan contoh yang terjadi pada binatang
  • Memberikan pemahaman tentang fungsi anggota tubuh secara wajar yang mampu menghindarkan diri  dari perasaan malu dan bersalah atas bentuk serta fungsi tubuhnya sendiri.
  • Mengajarkan anak untuk mengetahui nama-nama yang benar pada setiap bagian tubuh danfungsinya. Vagina adalah nama alat kelamin perempuan dan penis adalah alat kelamin pria, daripada mengatakan dompet atau burung.
  • Membantu   anak  memahami konsep pribadi   dan  mengajarkan  kepada   mereka kalaupembicaraan seks adalah pribadi.
  • Memberi dukungan dan suasana kondusif agar anak mau berkonsultasi kepada orangtua untuk setiap pertanyaan tentang seks.
  • Perlu ditambahkan, teknik pendidikan seks dengan memberikan pemahaman kepada anak tentang susunan keluarga (nasab) sehingga memahami struktur sosial dan ajaran agama yang terkait dengan pergaulan laki-laki dan perempuan. Saat anak sudah bisa nalar terhadap struktur tersebut orang tua bisa mengkaitkannya dengan pelajaran fiqh.
  • Membiasakan dengan pakaian yang sesuai dengan jenis kelaminnya dalam kehidupan sehari- hari dan juga saat melaksanakan salat akan mempermudah anak memahami dan menghormati anggota tubuhnya.

Sebagaimana telah disebutkan, teknik pendidikan seks tersebut dilakukan dengan menyesuaikan terhadap kemampuan dan pemahaman anak sehingga teknik penyampaian dan bahasa amat perlu dipertimbangkan.

Sumber :

Serenata. (2016). "Pentingnya  Pendidikan Seks Bagi Anak". [Online]. Tersedia : Pentingnya Pendidikan Seks bagi Anak | Orami . [10 Juni 2016]

Quisha. (2019). "Pentingnya  Memberikan Edukasi Seks Sejak Dini Kepada Anak". [Online]. Tersedia : Pentingnya memberikan edukasi seks sejak dini kepada anak (brilio.net) . [21 Desember 2019]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun