Mohon tunggu...
Farida Karunia
Farida Karunia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kericuhan Terjadi pada Arena Tinju PON XX Papua

20 Oktober 2021   20:48 Diperbarui: 20 Oktober 2021   21:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Tangkapan Layar video kericuhan di arena cabang olahraga tinju PON XX Papua via Tribun Timur)

Keputusan akhir yang diambil yaitu kedua belah pihak sepakat berdamai dan saling memaafkan. Perwakilan kontingen DKI Jakarta, Viktor Petroes Wangelah, menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu. Mereka akan tetap mendukung keberlanjutan pertandingan tinju dan pertandingan lainnya di beberapa tempat, baik di Kota Jayapura maupun di tiga kota lainnya. Disampaikan juga oleh perwakilan relawan PON XX Papua, Bobirus Yikwa, turut meminta maaf kepada kontingen DKI Jakarta dan masyarakat Indonesia. Pihaknya juga menyayangkan terjadinya insiden tersebut.    

Kericuhan yang terjadi di arena tinju PON di Papua ini disebabkan oleh kesalahpahamaan antar wasit dan pemain. Menurut saya langkah yang dilakukan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto sudah tepat karena dapat mendorong kedua pihak bersepakat untuk berdamai usai dipertemukan.

Kericuhan yang terjadi bertentangan dengan Pancasila 

Pancasila merupakan sebuah rahmat dari Tuhan YME untuk seluruh masyarakat Indonesia, diharapkan seluruh masyarakat dapat memahami dan mampu mengamalkan nilai-nilai yang tertuang didalamnya sebagai landasan dalam bertingkah laku dalam seluruh sendi kehidupan. Pancasila terdiri dari lima sila yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa) (Muzayin:16). Dalam setiap perbuatan yang kita lakukan sebaiknya dikaitkan dengan nilai-nilai yang ada di Pancasila, harapannya tidak terjadi kekacauan atau konflik yang terjadi dimasyarakat. Dalam Pancasila terdapat nilai ketuhanan, menghargai manusia lain/kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk menjalani hidupnya. Meskipun orang tersebut sudah kaya, pandai, dan memiliki segalanya tetapi dia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia akan selalu berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan manusia lain. Oleh karena itu, menjaga hubungan antar manusia penting dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik yang menimbulkan perpecahan.

Menurut pendapat saya, salah satu konflik yang terjadi dalam pembahasan kali ini yaitu kericuhan di arena tinju PON Papua merupakan kejadian yang kurang baik.  Kericuhan sampai terjadi saling pukul dan melibatkan banyak orang merupakan kejadian yang bertentangan dengan sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Persatuan dapat dikaitkan dengan tidak melakukannya perbuatan yang menyebabkan timbulnya konflik. Jika kericuhan yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan baik atau jalur damai maka akan menimbulkan perpecahan. Tetapi dalam penyelesaian kerusuhan ini sangat tepat karena saling bersepakat untuk berdamai dan meminta maaf.

Dampak yang ditimbulkan adanya kericuhan di arena tinju PON Papua yaitu:

Kericuhan yang terjadi dapat menjadikan seseorang mudah terprovokasi untuk melakukan perbuatan yang tidak baik. Kasus seperti ini kemungkinan akan terdapat pihak yang menjebarkan berita tersebut tanpa sumber yang benar. Masyarakat awam dapat menerima berita tersebut secara mudah tanpa adanya proses critical thinking. Kejadian ini justru akan menambah masalah dan memperkeruh suasana yang ada.

Selain itu, dampak yang ditimbulkan yaitu menyebabkan pengaruh negatif bagi anak-anak yang belum dapat berfikir kritis (critical thinking). Pada zaman sekarang sebagian anak-anak yang usianya masih belasan tahun seperti anak SD sudah memiliki handphone dan bermain sosial media. Oleh karena itu, ketika video keributan ini tersebar luar di media sosial dengan mudahnya anak dapat melihat video tersebut. Karena masih anak-anak, mereka belum mampu untuk berpikir kritis, membedakan mana yang perlu di contoh dan tidak, serta  mengambil hal positif bukan negatifnya. Anak-anak cenderung hanya menonton, mereka tidak mencari dari sumber berita yang ada berkaitan dengan sebab terjadi kericuhan, dampak, dan penyelesaian.

Dampak yang ketiga yaitu dapat menimbulkan korban walaupun hanya luka-luka ringan. Dampak yang keempat yaitu rusaknya beberapa fasilitas dan perlengkapan yang ada. Dalam kegiatan PON adanya fasilitias dan sarana prasarana yang memadahi sangat diperlukan. Segala fasilitas yang ada akan menunjang keberlangsungan dan kelancaran dalam melaksanakan pertandingan. Oleh karena itu kewajiban kita untuk menjaga dan tidak merusak fasilitas yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun