Mohon tunggu...
Farida Ayu Hapsari
Farida Ayu Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Aida

a melancholy, not a melodrama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konflik Sosial yang Disebabkan oleh Senioritas dalam Kehidupan Sehari-hari

16 Juni 2021   16:12 Diperbarui: 16 Juni 2021   16:19 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia adalah makhluk konfliktis (homo conflictus), yaitu makhluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan, dan persaingan baik sukarela maupun terpaksa. 

Konflik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu percekcokan atau perselisihan atau pertentangan. Sehingga secara sederhana konflik adalah pertentangan yang ditandai oleh pergerakan dari beberapa pihak sehingga terjadi persinggungan. 

Konflik juga bisa muncul pada skala yang berbeda seperti konflik antar orang (Interpersonal conflict), konflik antar kelompok (Intergroup conflict), konflik antara kelompok dengan Negara (Vertical conflict), konflik antar negara (Inter-state conflict). Setiap skala memiliki latar belakang dan arah perkembangan. Masyarakat di dunia pada dasarnya memiliki sejarah konflik dalam skala antara perorangan sampai antarnegara. 

Konflik yang bisa dikelola secara arif dan bijaksana akan mendinamisasi proses sosial dan bersifat konstruktif bagi perubahan sosial masyarakat dan tidak menghadirkan kekerasan.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) juga dijelaskan bahwa kata senioritas dijelaskan sebagai /se*ni*o*ri*tas/ /snioritas/ n 1 perihal senior; 2 keadaan lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia; 3 prioritas status atau tingkatan yang diperoleh dari umur atau lamanya bekerja. 

Senioritas adalah pandangan bahwa figur yang lebih tua di sekolah memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada yang lebih muda, sehingga yang lebih tua dapat menindas yang lebih muda dengan sejumlah aturan yang ditetapkan olehnya. 

Kesenioritasan dinilai sebagai pengganggu kedamaian di lingkungan tertentu, karena yang lebih muda selalu merasa terancam dan tertindas dengan aturan-aturan tersebut.

Senioritas sendiri memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif senioritas antara lain dapat memperkuat rasa tanggung jawab sebagai anggota yang lebih tua dalam suatu lingkungan atau kelompok tertentu, untuk menangani, mengurus, dan merawat segala bentuk tugas dan tanggung jawab, serta memegang kendali atas apa yang terjadi di dalam kelompok atau lingkungan tersebut. 

Sedangkan dampak negatif dari senioritas yaitu menjadi kurang harmonisnya hubungan antara pihak yang merasa masuk dalam kategori "senior" dengan anggota yang masuk dalam kategori "junior". 

Biasanya dalam penentuan kategori didasarkan pada seberapa lama, seberapa berpengalaman, atau seberapa tua seseorang dalam lingkungan tersebut. Sedangkan junior adalah orang-orang yang baru saja bergabung atau baru memulai sesuatu sebagai bagian dari lingkungan tersebut. 

Hal ini sering kita jumpai pada sekolah atau perguruan tinggi yang didalamnya terdapat sebuah piramida bentukan sendiri atas nama orang-orang yang merasa "lebih" daripada yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun