Mohon tunggu...
Farida Aisyah
Farida Aisyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Chemical Attack Syria

11 Juni 2017   05:52 Diperbarui: 11 Juni 2017   06:59 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan kemarin, tepatnya 4 April 2017, terjadi Chemical Attack di Kota Khan Shaykhun Syria. Chemical Attack terjadi pukul 06.30 waktu setempat, sebelum para penduduk memulai aktivitas mereka. Seorang saksi mata mengatakan bahwa terlihat pesawat terbang yang menjatuhkan bom di sebuah gedung lalu ledakan yang dihasilkan membentuk awan kuning diudara yang menyengat di mata dan orang-orang yang menghirup gas tersebut kemudian meninggal. Gas yang dihirup merupakan gas yang beracun yang merupakan sarin atau chemical substance yang mirip sarin. Menurut Idlib Health Authority, sekitar 74 orang terbunuh dan 557 lebih orang mengalami luka.

Menurut pendapat penulis, Chemical Attack merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan tidak manusiawi. Penggunaan Chemical Substance sebagai Chemical Weapon sama saja membunuh orang secara perlahan, mengakibatkan kerusakan lingkungan, dan trauma atau cacat pada korban yang selamat. Chemical Attack membunuh orang tanpa memandang rentang usia, baik itu anak-anak, dewasa maupun orang tua. Kita bisa membayangkan bagaimana Chemical Substance yang bersifat racun dikonsumsi oleh penduduk Syria saat Chemical Attack berlangsung dan membuat mereka terbunuh secara pelan-pelan dengan merasakan sakit karena sistem koordinasi mereka saling berkontraksi antarsatu dengan yang lain. 

Di sisi lain, anak-anak dan bayi yang terkena Chemical Substance harus merasakan sakit yang luar biasa parah saat Chemical Substance tersebut memasuki dan mengacaukan sistem koordinasi mereka karena Chemical Substance, seperti sarin yang digunakan sebagai Chemical Weapon mengakibatkan kedinginan yang ekstrem, penurunan denyut jantung, dan tekanan darah rendah. 

Tidak hanya itu, Chemical Substance akan mengakibatkan lingkungan dan hewan didalamnya akan mati atau bahkan mengakibatkan mutasi regresif yang berakibat cacat yang nantinya akan diturunkan kepada keturunannya dan menyebabkan ketidakseimbangan rantai ekosistem. Korban yang selamat mungkin menanggung dampak terbesar karena mereka harus merasakan kehilangan orang-orang yang berarti untuk mereka dan mereka harus merasakan trauma selama hidup mereka. Korban yang selamat, apabila tidak dapat berjuang melawan trauma yang dialami, mereka akan hidup seakan-akan mati.

Oleh karena itu, penggunakan Chemical Substance yang bersifat beracun sebagai Chemical Weapon di medan perang merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dilihat dari sisi manapun bahkan dalam sisi politik pula. Chemical Attack merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan wajib mendapatkan perhatian dunia, apabila tidak mendapatkan perhatian maka penggunaan Chemical Weapon akan dianggap remeh karena tidak ada pinalti dari dunia dan ditakutkan akan terjadi lagi dikedepannya.

(Artikel ini ditulis dan diunggah di kompasiana.com dalam rangka memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan mengenai opini mahasiswa. Hal-hal yang ada di artikel ini mengandung opini pribadipenulis, apabila ada hal yang tidak sesuai/berkenan diperkenankan menghubungi penulis)

Referensi : BBC news, CNN, Wikipedia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun