Mohon tunggu...
Farid Wadjdi
Farid Wadjdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja di perusahaan kontraktor nasional, memiliki minat khusus di bidang arsitektur dan konstruksi, tapi juga ingin beceloteh dan curhat tentang apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tak Selamanya Bintang Hollywood Itu Liberal

1 Juli 2012   15:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selama ini kita mengenal kehidupan liberal di kalangan selebriti Hollywood, baik dalam gaya hidupnya, maupun dalam pandangan hidupnya. Budaya seks bebas bukan lagi yang tabu di kalangan mereka. Kehidupan hedonis, di mana kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia, juga telah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Norma-norma konservatisme bukan lagi hal yang penting bagi mereka. Dan ironisme, kehidupan seperti ini juga tampak pada kalangan selebriti di Indonesia.

Namun baru-baru ini muncul fakta yang mengejutkan. Bahwa sebagian dari bintang-bintang Hollywood ternyata masih memegang norma konservatisme. Setidaknya hal ini terlihat pada kasus perceraian Katie Holmes dan Tom Cruise.

Seperti terlansir Huffington Post, ketaatan Tom Cruise terhadap kepercayaan Saintologi yang semakin melekat membuat Katie Holmes takut putrinya akan dibawa masuk ke dalam kepercayaan itu. Hal tersebut membuatnya mengambil keputusan untuk bercerai demi masa depan putri mereka. Dikabarkan usia puteri mereka Suri (6) cocok untuk mulai dibekali kepercayaan Saintologi itu, sedangkan Katie Holmes tak ingin anaknya dipaksa memeluk satu agama tertentu.

Sebelumnya, Katie Holmes melalui pengacaranya mengatakan perceraian mereka adalah masalah yang sangat pribadi. "Dan bagi Kate yang terpenting hanyalah perkembangan putri semata wayangnya," kata Jonathan Wolfe. Selain mengajukan cerai, aktris cantik yang terkenal melalui film remaja Dawson Creek ini juga menuntut hak asuh penuh atas anaknya.

Katie Holmes rupanya tidak main-main dengan gugatan cerainya terhadap suaminya, Tom Cruise. Dalam berkas gugatan cerai yang dilayangkan pada Kamis (28/6/2012) lalu di New York, Katie (33) menyebutkan alasan standar "perbedaan yang tak dapat didamaikan" sebagai penyebab perpisahannya dengan Cruise. Lebih dari itu, Katie menuntut hak pengasuhan anak terhadap putri mereka satu-satunya, Suri (6).

Pengacara perceraian, Vikki Ziegler, menganggap keputusan Katie tersebut sangat tidak diduga, tetapi mengirimkan suatu pesan yang sangat spesifik. "Ini langkah yang sangat agresif dari pihak Katie. Standar pengajuan perceraian adalah hak pengasuhan bersama, dengan Katie sebagai orangtua yang tinggal bersama anak," tutur Ziegler pada majalah Us. "Biasanya hak asuh satu-satunya diminta ketika salah satu orangtua tidak ingin menyakiti orangtua yang lain, atau memiliki bukti bahwa salah satu pihak tidak mampu (mengurus anak)."

Pesan Di Balik Gugatan Cerai Katie Holmes

Katie Holmes sendiri adalah seorang penganut Katolik yang taat, meskipun pernah dilaporkan tertarik dengan agama Scientology yang dianut oleh Cruise. Ketika pada akhirnya Katie memutuskan gugatan cerai (sesuatu yang ditabukan dalam agama Katolik), pasti ada masalah berat bagi Katie untuk meneruskan mahligai rumah tangganya.

Tuntutan hak asuh anak secara penuh oleh Katie juga bukan hal yang biasa dalam hukum perceraian di Amerika. Ini jelas menunjukkan kekhawatiran Katie atas perbedaan keyakinan di antara keduanya.

Seperti disampaikan oleh pengacara perceraian dari pihak Tom Cruise, "Biasanya hak asuh satu-satunya diminta ketika salah satu orangtua tidak ingin menyakiti orang tua yang lain, atau memiliki bukti bahwa salah satu pihak tidak mampu (mengurus anak)."

Sedangkan kita tahu bahwa Tom Cruise bukanlah tipe orang yang tidak mampu mengasuh anak, baik dari segi finasial maupun dalam hal kemampuan mengasuh anak secara psikologis. Tom Cruise juga bukan tipe laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Selain itu Cruise juga tidak memiliki perilaku negatif yang akan berdampak negatif bagi perkembangan psikologis anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun