Mohon tunggu...
Farid Wadjdi
Farid Wadjdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja di perusahaan kontraktor nasional, memiliki minat khusus di bidang arsitektur dan konstruksi, tapi juga ingin beceloteh dan curhat tentang apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Safety Talk Pada Proyek Konstruksi

1 April 2013   01:41 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 4509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13647548941013197751

[caption id="attachment_245307" align="aligncenter" width="324" caption="Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (sumber: www.safetytalks.net)"][/caption]

Setiap hari Senin, di proyek tempat saya bekerja selalu diadakan safety talk (tool box meeting) sebelum mulai bekerja. Ini adalah semacam pengarahan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek. Mengikuti safaty talk ini, kadang terasa membosankan, karena materi yang disampaikan "itu-itu saja" dan diulang-ulang. Semua juga tahu kalau keselamatan dan kesehatan kerja itu penting. Kenapa harus diulang-ulang? Begitu mungkin pikir kita.

Tapi jangan salah, pengulangan materi safety talk setiap minggu itu bukan karena kita dianggap belum tahu, tapi ini adalah suatu proses internalisasi, atau suatu proses pembentukan budaya terhadap aspek tersebut. Tujuannya adalah adalah agar dalam setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan konsruksi di lapangan, setiap elemen yang terlibat di dalamnya harus selalu memperhatikan aspek K3 tersebut. Aspek K3 harus selalu melekat dalam perencanaan maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Perhatian terhadap aspek K3 ini tidak hanya terhadap aspek kehati-hatian dalam bekerja, misalnya tentang penggunaan alat pelindung diri (APD), pemasangan rambu-rambu kerja dan penekana perilaku dala bekerja. Lebih dari itu, perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan itu sendiri harus mempertimbangkan aspek safety.

Seperti diketahui, industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja mengingat kerugian yang akan ditimbulkan tidak hanya korban jiwa, materi yang tidak sedikit baik bagi pekerja dan pengusaha, tertundanya proses produksi, hingga kerusakan lingkungan yang akhirnya berdampak bagi masyarakat luas.

Safety talk merupakan salah satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya bahaya di tempat kerja, serta berbagai masalah pekerjaan dapat didiskusikan, untuk kemudian dapat diterapkan dan dipraktekan di lapangan. Dengan safety talk dapat pula meningkatkan pengetahuan kita terhadap berbagai hal berikut:

1. Pekerjaan yang kita hadapi dan bahayanya, serta upaya penanggulangannya.

Semakin banyak kita melakukan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan, maka akan membuat kita semakin berpengalaman, sehingga kita semakin familiar dengan tugas dan tanggung jawab tersebut, yang kemudian kita akan semakin mengerti dengan keadaan lingkungan tempat bekerja, dan akan semakin cepat pula kita melakukan upaya penanggulangan jika terjadi problem atau keadaan darurat.

2. Prosedur kerja yang benar

Dari pengalaman kerja selama ini, semakin sering kita melakukan pekerjaan yang sama, kita menjadi terbiasa dan semakin menguasai pekerjaan tersebut. Tapi di satu sisi, dapat pula menjadikan kita terlena dengan kemampuan tersebut. Karena sudah terbiasa melakukan pekerjaan secara berulang terkadang menjadikan kita lalai, gegabah dan menganggap remeh prosedur kerja yang harus dilalui, yang akibatnya bisa berakibat fatal terhadap peralatan maupun manusianya . Apabila kita bekerja dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan, maka kita sudah terlindungi bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, karena persiapan, pemeriksaan dan pengesahan terhadap prosedur kerja selalu dalam kontrol sistem sehingga mampu meminimalkan dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

3. Peralatan safety atau alat pelindung diri (APD)

Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab yang sama untuk bekerja dengan aman dan memperhatikan keselamatan. Pada dasarnya kita semua mengerti bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat area kerja kita masing-masing dan alat-alat pelindung diri apa saja yang harus kita gunakan. Perusahaan berkewajiban menyediakan dan mencukupi perlengkapan dan kelengkapan alat pelindung diri. Dengan demikian diwajibkan pula bagi para staf dan pekerja di lingkungan proyek untuk mengenakannya dengan baik dan benar.

4. Komunikasi

Dalam safety talk ini tanpa sadar kita juga belajar berkomunikasi, kapan kita harus mendengarkan dan kapan kita berbicara atau mengutarakan pendapat. Komunikasi yang baik merupakan suatu cerminan dari keakraban dan kebersamaan kita sehingga akan menciptakan suasana yang akrab, hangat dan harmonis, yang pada akhirnya akan menciptakan kebersamaan, sehingga dalam bekerja sehari-hari akan terasa ringan dan nyaman. Dalam safety talk, tak lupa selalu diulang yel-yel penyemangat dalam bekerja. Yel-yel itu selalu diteriakkan dengan suara yang lantang, tanpa beban. Teriak yel-yel tersebut merupakan satu cara dalam memompa semangat kerja. Yel-yel yang diteriakkan adalah yel-yel yang memberikan kebanggaan dalam bekerja dan kebanggaan tentang keterlibatan dalam proyek yang sedang dikerjakan, dalam setiap perannya.

Itulah sekilas tentang pentingnya safety talk pada pekerjaan konstruksi. Sepintas ini adalah seperti apel pagi bagi pegawai negeri atau upacara bendera bagi anak sekolah. Yang membedakan adalah bahwa safety talk dilakukan dalam suasana yang akrab, hangat dan bersemangat. Yang tak kalah penting adalah bahwa penyampaian materi yang disampaikan dalam safety talk tidak boleh bersifat menggurui. Penyampaian persuasif dan berempati dengan menekankan bahwa para staf dan pekerja sedang berjuang untuk keluarga (anak dan istri) di rumah, akan lebih merasuk pada pemahaman mereka.

--------------------

Catatan: artikel ini juga diposting di blog penulis tentang arsitektur dan konstruksi di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun