Mohon tunggu...
farid darmawan
farid darmawan Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

kerja keras, kerja cerdas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Inklusif

9 Januari 2021   12:43 Diperbarui: 9 Januari 2021   13:07 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan anak berkebutuhan khusus menjadi perhatian dalam berbagai aspek. Anak berkebutuhan khusus juga berhak atas kesempatan yang sama dengan anak biasa (anak biasa). Selain itu, terdapat Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dapat disimpulkan bahwa negara menjamin sepenuhnya bahwa anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menambah warna dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak biasa, dan mengalami kendala dalam tumbuh kembangnya. Anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan khusus untuk membantu mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya sendiri.

Anak-anak dengan kebutuhan khusus harus dididik sejak usia dini. Namun pendidikan anak dengan ciri fisik, psikis, dan perilaku sosial berbeda dengan pendidikan anak normal, karena selain metode khusus juga diperlukan strategi khusus. Ini hanya karena bergantung pada kondisi yang dialami oleh anak penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, saya berharap dapat mendidik anak difabel melalui metode dan strategi khusus, semoga anak difabel: (1) dapat menerima kondisi sendiri, (2) dapat bersosialisasi dengan baik, (3) mampu berjuang sesuai dengan kemampuannya sendiri, (4) Memiliki keterampilan yang sangat baik. (5) Sadarilah bahwa Anda adalah warga negara dan anggota masyarakat. Metode pembelajaran khusus harus dibutuhkan dalam pembelajaran ini. Metode latihan yang beragam diyakini dapat meningkatkan potensi siswa berkebutuhan khusus dalam kegiatan pembelajaran (terkait dengan bentuk tubuh, emosi, kemampuan sosial dan penalaran). Inti dari senam yang dapat meningkatkan potensi diri anak berkebutuhan khusus adalah kreativitas.

Pada dasarnya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus sama dengan sekolah untuk anak pada umumnya. Namun karena kondisi dan karakteristik disabilitas anak berkebutuhan khusus, maka sekolah untuk mereka dirancang secara khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik disabilitas. Terdapat beberapa sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, antara lain: sekolah luar biasa (SLB), sekolah komprehensif, dan sekolah inklusif baru-baru ini.Dalam pendidikan inklusif, anak berkebutuhan khusus akan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia dan tetap bersekolah. Integrasi ke sekolah umum dengan dukungan lingkungan. Pelaksanaan pendidikan inklusif didasarkan pada keyakinan bahwa semua orang, terlepas dari perbedaan di antara mereka, adalah bagian yang berharga dari solidaritas sosial. Dalam pendidikan, hal ini berarti bahwa semua anak, tanpa memandang kemampuan atau disabilitas, latar belakang budaya atau bahasa, agama atau jenis kelamin, bersatu dalam komunitas sekolah yang sama.

Oleh karena itu, pendidikan anak berkebutuhan khusus membawa banyak manfaat bagi anak itu sendiri. Melalui pendidikan akan dikembangkan kemampuan mengenali kemampuan anak berkebutuhan khusus yang nantinya berguna bagi kehidupannya, karena banyak bakat anak berkebutuhan khusus yang biasanya tidak dimiliki oleh anak biasa. Dapat menjadikan anak lebih disiplin dan lebih mandiri sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Anak-anak dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar sehingga mereka merasa menjadi bagian dari komunitas tersebut. Dapat mewujudkan orang yang memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Sekolah inklusif ini merupakan bentuk keadilan dan bentuk pendidikan non-diskriminatif. Pendidikan inklusif ini merupakan pendidikan khusus, yang mengharuskan semua anak yang membutuhkan mendapatkan pendidikan yang sama dengan teman sebayanya di kelas biasa. Penyelenggaraan sekolah inklusi tentunya membutuhkan desain pembelajaran, desain pembelajaran itu sendiri merupakan pengembangan dari suatu sistem pembelajaran, dan sistem implementasinya meliputi fasilitas dan prosedur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tugas guru adalah memilih dan menentukan metode mana yang dapat digunakan untuk memfasilitasi penyampaian bahan ajar sehingga siswa dapat dengan mudah menerima apa yang dikatakan guru.

Pada dasarnya yang dimaksud dengan desain pembelajaran inklusif ini adalah adanya upaya untuk menyesuaikan dengan segala kebutuhan dan hambatan belajar siswa yang sangat beragam. Dalam pendidikan inklusi telah dikembangkan beberapa konsep yaitu konsep anak, konsep sistem pendidikan atau sekolah, konsep keberagaman dan diskriminasi, dan konsep sumber daya. Dalam kelas inklusif, siswa berkebutuhan khusus akan dinilai untuk menentukan kebutuhan belajarnya, yang tercermin dalam materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Sementara itu, untuk siswa non-ABK, Anda bisa mendapatkan topik langsung dari kursus. Komponen utama perancangan meliputi metode, bahan, media, dan evaluasi.

Pembelajaran dalam pendidikan terpadu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajar siswa. Dalam implementasinya, pendidik memegang peranan penting dalam mewujudkan pendidikan inklusif yang ideal. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang memahami pendidikan inklusif untuk menciptakan kondisi kelas yang bersahabat dengan anak berkebutuhan khusus. Namun permasalahan saat ini masih banyak pendidik yang belum memahami pendidikan inklusif. Pembelajaran ini juga merupakan proses siswa merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sehingga siswa dapat secara efektif mencapai tujuan pembelajarannya.

Landasan sekolah inklusi ini adalah melakukan perencanaan saat merancang kegiatan belajar mengajar untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Yang harus diperhatikan ketika merencanakan suatu rencana pengajaran adalah kurikulum, yaitu sekumpulan rencana dan peraturan yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran, termasuk menetapkan tujuan, isi, proses, dan evaluasi. Kurikulum yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan inklusif pada dasarnya adalah kurikulum standar nasional yang berlaku di sekolah umum. Kegiatan pembelajaran di sekolah inklusi mengadopsi metode, bahan ajar dan media yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut aktif, inovatif dan kreatif di kelas. Selain itu, guru harus mampu mengelola kelas agar tercipta kondisi yang efektif.

Dengan keberagaman peserta didik maka perlu dilakukan modifikasi kurikulum sesuai standar nasional pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Kegiatan pembelajaran di sekolah inklusi mengadopsi metode, bahan ajar dan media yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut aktif, inovatif dan kreatif di kelas. Selain itu, guru harus mampu mengelola kelas agar tercipta kondisi yang efektif.

Pada hakikatnya proses pembelajaran bersahabat dengan guru, karena guru memahami setiap siswa sebagai individu yang memiliki keunikan, kemampuan, minat, kebutuhan dan karakteristik yang berbeda-beda.Pemahaman ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermanfaat. Kemampuan dan tema sesuai dengan potensi atau kebutuhan individu yang relevan. Kuncinya adalah guru dan anak-anak belajar bersama sebagai komunitas belajar, menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran, mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan guru tertarik untuk memberikan layanan pendidikan terbaik kepada anak-anak. Pelaksanaan proses pembelajaran ramah ini didasarkan pada pelaksanaan observasi dan evaluasi yang direncanakan. Pengamatan untuk mengetahui latar belakang anak, riwayat perkembangan dan riwayat kesehatan.

Penilaian pembelajaran dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen yang saling terkait yang saling berkolaborasi dalam merumuskan, melaksanakan dan melaporkan rencana hasil penilaian yang dilaksanakan di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif untuk membantu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuan dan keterampilannya. . Serta membantu guru untuk mengembangkan rencana evaluasi, menentukan waktu pelaksanaan dan melaporkan hasil yang tidak akan menciptakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun