Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kangen Alam tapi Mau yang Ringan, Yuk ke Gunung Artapela - Puncak Sulibra

17 April 2021   17:00 Diperbarui: 17 April 2021   17:04 3172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung berapi yang sudah tidak aktif-Gunung Artapela 2194 mdpl. Sumber: koleksi teman2

Seminggu sebelum hari H, saya baru pertama kali mendengar nama Gunung Artapela dan Puncak Sulibra. Bertanyalah kepada Susi yang mengajak dan ternyata Susi juga belum pernah ke sana, dan disarankan explore youtube.

Dua youtube yang saya tonton semuanya bermalam di Puncak Sulibra dan tidak memulai pendakian dari Pengalengan, sedangkan rencana kami naik ke Gunung Artapela dari Pegalengan dan tidak menginap.

Antara “kangen alam” dan “kuatir kemalaman di jalan karena melihat banyak yang kehujanan di youtube” mewarnai hari-hari sebelum hari H, tapi tetap menyiapkan peralatan tempur seperti trekking pole, head lamp, emergency lamp, jas hujan, jaket tahan angin, sepatu gunung, topi, baju tangan panjang dan celana panjang, handuk kecil, air minum kemasan, kacamata, minyak lavender, ktp dan duwit, semua dalam kantong kresek di dalam tas ransel super ringan, sedangkan pakaian cadangan dan handuk serta sabun mandi cair dalam kantong kresek dan tote bag.

Tiba hari yang ditunggu-tunggu… Senin, 5 April 2021… Acara Perjalanan :

Setelah sarapan, pukul 07.30 WIB, kami ber-8 (2 lelaki dan 6 perempuan) berangkat dari Kelapa Gading langsung menuju Pengalengan, tapi berhenti sejenak di Alfamart untuk membeli cemilan dan toilet stop. Kak Deddy yang mengemudikan innova mulai menggunakan google map dengan kata kunci “parkir Gunung Artapela Pengalengan,” karena kalau hanya menulis Gunung Artapela maka google map akan memandu langsung ke puncak, sedangkan kami harus mencari lahan parkir mobil.

Selama di mobil, kami ngobrol ngalor ngidul, dan pastinya menikmati cemilan cepuluh dan bahkan makan mie rebus traktiran bekal dari rumah Ci Wawa dan lontong & kue traktiran Elisabet sebagai pengganjal perut untuk menghemat waktu, karena jika menunggu sampai ke puncak baru maksi pasti akan menjadi late lunch.

Mendekati Pengalengan, pemandangan kebun teh menyegarkan mata, lalu mulai terlihat pipa-pipa besar berdiameter sekitar 1 m berwarna perak dan di kejauhan terlihat cerobong putih mengeluarkan asap putih, Kak Deddy yang urang Jawa Barat bilang itu uap panas bumi.

Foto diambil dari jarak cukup jauh, karena bukan daerah umum. Sumber: koleksi pribadi
Foto diambil dari jarak cukup jauh, karena bukan daerah umum. Sumber: koleksi pribadi

Pukul 11.30 tiba di ujung jalan buntu, yaitu lokasi cerobong yang terlihat di kejauhan tadi Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Terlihat beberapa puluh orang sedang memuat hasil perkebunan kol dan wortel ke atas truk-truk yang parkir dan ada seorang ibu yang mengawasi dan mencatat hasil timbangan sayur mayur itu. Kak Deddy bertanya kepada salah seorang dari antara mereka, dan ditunjukkan jalan masuk menuju Gunung Artapela. Mereka meminta mobil diparkir di bawah dekat pos terakhir sebelum menuju jalan buntu ini. Ada retribusi sebesar Rp. 50.000,- (untuk satu mobil), tapi tidak ada pemandu yang berwenang yang dapat kami temui, mungkin karena hari itu adalah hari Senin. 

Menurut petunjuk di jam tangan Kak Deddy, ketinggian tempat di mana kami memulai pendakian adalah 1.900 an mdpl. Puncak Sulibra berada di ketinggian sekitar 2.194 mdpl. Jadi jalur ini cukup pendek ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun