Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Termashyur Sejak Dahulu Kala, Neira

3 Maret 2021   20:00 Diperbarui: 7 Maret 2021   13:52 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai beristirahat sekitar satu jam, kami berjalan kaki untuk makan siang di rumah makan Bu Fat yang letaknya dekat kantor penjualan tiket Pelni. Selama di Maluku, kami selalu mencari makanan khas, maka kami makang ikang dan colo dan ikang kuah kuning, kali ini ditemani es kacang merah dan kelapa muda murni. Nikmat tiada taraaa...

Beberapa menu masakan Warung Bu Fat. Sumber koleksi pribadi
Beberapa menu masakan Warung Bu Fat. Sumber koleksi pribadi

Dari sana kami berjalan kaki ke bekas rumah pengasingan Bung Hatta tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

Rumah Pengasingan Bung Hatta di Neira. Sumber : koleksi pribadi
Rumah Pengasingan Bung Hatta di Neira. Sumber : koleksi pribadi

Kunjungan Ibu Rahmi Hatta. Sumber : koleksi pribadi
Kunjungan Ibu Rahmi Hatta. Sumber : koleksi pribadi

Puji TUHAN kami masih bisa bertemu dengan Ibu Emi Salma Baadilla (sepupu almarhum Bapak Des Alwi). Bapak Des Alwi adalah tokoh masyarakat Banda Neira yang sangat aktif berjuang mengangkat nama Banda Neira di mata international.

Bapak Des Alwi semasa hidupnya merenovasi dan memelihara bekas rumah pengasingan Bung Hatta (rumah ini dibangun kembali oleh Bung Hatta yg pernah mengunjungi rumah ini bersama Ibu Rahmi Hatta beberapa saat setelah kemerdekaan).

Pak Des Alwi juga merenovasi kursi santai yg pernah dipakai oleh Bung Hatta, serta memajang foto-foto alm. Bapak Moh. Hatta di rumah itu. Sayangnya, pemerintah baik Daerah maupun Pusat kurang memberikan perhatian kepada bangunan bersejarah ini.

Meja kerja dan lemari. Sumber : koleksi pribadi
Meja kerja dan lemari. Sumber : koleksi pribadi

Ruang tamu. Sumber : koleksi pribadi
Ruang tamu. Sumber : koleksi pribadi

Ranjang di kamar tidur. Sumber : koleksi pribadi
Ranjang di kamar tidur. Sumber : koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun