Mohon tunggu...
Farhan Rahmawan
Farhan Rahmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jujutsu S1

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku

24 September 2022   12:00 Diperbarui: 24 September 2022   12:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kadang suka terpikirkan oleh ku tentang bagaimana aku dilahirkan. Aku dilahirkan dari rahim perempuan yang indah parasnya, bahkan rembulan tersaingi dengan keindahannya. Aku diberi nama Farhan dengan harapan kelak aku akan menjadi orang yang bahagia sesuai dengan arti dari namaku. Walaupun nantinya semesta tidak memberiku kebahagiaan, aku berharap hadirnya diriku dapat membawa kebahagiaan. Tapi akan terdengar ironis bukan jika aku yang didoakan bahagia malah tidak bahagia? Maka dari itu aku selalu berimajinasi tentang hal yang menurut ku akan menimbulkan sebuah kesenangan sendiri pada diriku.

Waktu itu aku pernah bermimpi untuk menjadi seorang pilot. Bukan profesinya yang aku suka, aku hanya suka berangan-angan tentang aku yang bisa terbang. Begitu menyenangkan bukan ketika kita dapat berkeliling dan menikmati keindahan semesta dari atas awan. Berada di atas awan juga akan sangat menyenangkan. Dijelaskan dalam konsep Hukum Newton I bahwa sanya sesuatu yang berkecepatan stabil seperti pesawat akan terasa seperti diam, dan disana lah puncak kenikmatan berada di atas awan. Ketenangan yang kita dapatkan di pesawat akan memberi kita waktu untuk tafakkur tentang sosok yang menciptakan dunia ini, tentang kenapa diciptakan kita di dunia ini, tentang keindahan yang terukir jelas di dunia ini, dan sebagainya.

Aku pun pernah bermimpi untuk menjadi dokter. Itu disebabkan alasan yang cukup humanis, dimana orang yang tidak punya kekayaan berupa material diabaikan dan mendahulukan orang yang sebaliknya. Lucu sekali negri ini. Aku hanya ingin menjadi tenaga kerja yang tidak butuh bayaran dan akan melakukan pengabdian total kepada masyarakat. Tapi itu bukanlah mimpi ku lagi, hanya angan-angan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun