Mohon tunggu...
Farhannudin
Farhannudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesenangan Sementara

Khoirunnas Anfauhum Linnas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teramat Indah

2 Mei 2022   07:27 Diperbarui: 2 Mei 2022   07:48 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata menentukan pengelihatan
Telinga menentukan pendengaran
Hidung menentukan penciuman
Lidah menentukan pengecapan
Kulit menentukan perasaan
Otak menentukan pemikiran
Hati menentukan segalanya untuk berpadu dalam kesempurnaan jiwa dan raga tubuh manusia.

Saat tatapan mata mulai liar, dengan hati-hati memusatkan pandangan luas di bawah gelap malam, kaki melangkah dengan ayunan santai di atas sepetak jalan dari tanah dan batuan, hanya nuansa sawah yang terhampar tidak dengan tumbuhan padi karena telah di panen para petani.

Suasana sejuk menusuk kulit memaksa menggores tulang untuk ikut merasakan, tatapan mata sedikit menolehkan pandangan pada bangunan kokoh terukir indah di tengah hamparan sawah yang luas.

Langkah kaki telah sampai dimana bangunan indah menjadi tujuan silaturahmi, tempat para kiyai dan para santri.

Perlahan sedikit menghampiri menghirup sampai dalam serta menahan sampai jiwa dan hati merasakan, tidak apa menjadi pusat perhatian semua orang yang sedang duduk melingkar, kopi berputar, sebatang rokok di tangan, dan gema takbir ramadhan mereka sampaikan, ku relakan berjabat tangan semoga saling memaafkan...

Minnal aidzin walfaidzin 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun