Mohon tunggu...
Farhan Hummam
Farhan Hummam Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

XI MIPA 4 SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Perilaku Konsumtif yang Berkembang di Era Milenial

24 Agustus 2020   12:00 Diperbarui: 26 Agustus 2020   12:02 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prilaku konsumtif adalah suatu prilaku negatif dimana bila suatu individu yang berperan sebagai konsumen membeli suatu barang dengan berlebihan dan hanya mengikuti hawa nafsu individu tersebut, yang akhirnya akan menimbulkan pemborosan. Para individu yang memiliki sifat konsumtif selalu membeli barang yang mereka inginkan tanpa memedulikan manfaat, fungsi, maupun dampak dari barang tersebut, yang terpenting keinginan mereka terpenuhi.

Di zaman yang semakin berkembang ini ternyata prilaku konsumtif mudah sekali untuk menyebar, bahkan di kalangan anak-anak sekalipun. Ternyata ada 3 faktor utama yang menyebabkan prilaku konsumtif ini mudah sekali menyebar.

Yang pertama adalah faktor lingkungan tempat tinggal. Coba kita lihat lingkungan sekitar kita, pasti sudah banyak sekali anak-anak yang sudah mempunyai gawai atau smartphone. Padahal kenyataannya anak-anak tersebut hanya menggunakan gawai tersebut untuk bermain bersama teman-teman mereka, bukannya untuk belajar ataupun mencari informasi untuk kepentingan pembelajaran mereka. 

Hal ini menimbulkan dampak negatif kepada teman mereka yang tidak mampu untuk membeli gawai tersebut. Dimana akhirnya mereka akan meminta kepada orang tua mereka untuk dibelikan gawai yang padahal tidak mereka gunakan untuk melakukan hal-hal yang positif, melainkan hanya karena tidak mau kalah dengan teman-temannya yang lain.

Yang kedua adalah faktor pertemanan. Wah kok bisa? Tentu saja pertemanan bisa menularkan prilaku konsumtif. Misalkan ada salah satu teman kita yang mempunyai barang yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan atau ngehits. Pasti ada teman lain yang juga menginginkan barang tersebut, walaupun sebenarnya ia tidak membutuhkan barang tersebut dan juga tidak mampu untuk membelinya. Alhasil ia memaksakan diri untuk membeli barang tersebut dengan berbagai upaya, padahal ia sendiri hanya tergoda oleh temannya.

Yang ketiga sekaligus yang paling berbahaya adalah faktor media sosial. Sudah sangat jelas bahwa media sosial dapat menyebarkan prilaku konsumtif. Bagaimana tidak? Kurang lebih setengah dari penduduk Bumi atau sekitar 3,8 miliar orang sudah menggunakan media sosial. Tetapi banyak orang-orang yang menggunakan media sosial hanya untuk menunjukan kehebatan atau memamerkan harta benda mereka. 

Hal ini tentunya membuat prilaku konsumtif berkembang dengan mudah. Ditambah lagi pada zaman milenial ini sudah banyak artis media sosial atau yang dikenal dengan influencer yang juga tak jarang memamerkan harta benda mereka. Tentunya karena mereka terkenal, automatis banyak pengguna media sosial yang akan melihatnya dan semakin berkembanglah prilaku konsumtif tersebut.

Maka dari itu kita sebagai generasi yang akan menjadi penerus bangsa ini harus bisa mengendalikan hawa nafsu yang ada pada diri kita dan juga melindungi diri kita dari prilaku konsumtif tersebut. Karena dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari prilaku konsumtif ini sangat besar. Baik untuk diri sendiri, maupun bagi orang-orang di sekitar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun