Mohon tunggu...
Farhan Feilani
Farhan Feilani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Kehidupan Muslim di Perkotaan

17 November 2022   17:50 Diperbarui: 17 November 2022   17:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muslim perkotaan bisa dibilang ini adalah sebuah fenomena yang cukup unik, dikatakan unik karena pada kenyataannya dua hal tersebut cukup berbanding terbalik dari biasanya. Pada umumnya kita bisa menemukan Gairah dan semangat untuk berislam Justru lebih kelihatan di perkampungan, pedesaan, daerah-daerah pelosok dsb, sebaliknya di perkotaan justru jarang ditemukan hal-hal tadi malah di perkotaan lebih banyak ditemukan kemaksiatan kemunafikan dan jauh dari nilai- nilai agama.

Perubahan positif musim perkotaan

Tidak semua hal yang berhubungan dengan musim perkotaan itu buruk karena menyebarnya agama Islam di perkotaan juga merupakan hal yang sangat baik. Perubahan ini berawal pada sekitar tahun 80-an sampai dengan 90-an masyarakat kota yang tadinya tidak peduli dengan agama mulai mendekatkan diri mereka kepada agama, ada semacam perasaan yang timbul pada pada diri mereka untuk lebih dekat kepada agama atau bisa dibilang juga hidayah. Agama yang tadinya dianggap sebagai suatu yang kuno keterbelakangan dsb mulai diminati, banyak orang mulai menerapkan perintah dan mengamalkan agama tanpa ragu dan malu-malu.

Bentuk-bentuk Perkembangan Muslim Di Perkotaan

Tentunya bentuk-bentuk perkembangan muslim di perkotaan begitu banyak dan di antaranya adalah

  • Mulai banyak dibangunnya masjid

Masjid adalah simbol dan tempat bagi Agama muslim untuk beribadah sekarang di perkotaan mulai banyak  bangun masjid-masjid mau itu di pemukiman ataupun di gedung-gedung besar nan mewah seperti mall, perkantoran, restoran yang sudah  banyak tersedia Mushola/Masjid, hal ini Tentunya memudahkan umat muslim untuk beribadah di manapun dan kapanpun

  • Maraknya Hijab Dan Busana Muslim

Tidak seperti dahulu sekarang hijab marak digunakan oleh para kaum wanita  kita sudah biasa melihatnya mau itu di perkotaan ataupun di perkampungan bahkan artis ,pegawai, karyawan sebagainya kita sudah biasa melihat  mereka memakai hijab hal ini seperti sulit ditemukan pada zaman dulu jangankan memakai hijab bahkan dulu banyak banyak sekali dan perusahaan dan sekolah - sekolah yang melarang wanita untuk menggunakan hijab.

  • Lembaga Infaq, Sedekah Dan Zakat

Banyaknya berdiri lembaga zakat di perkotaan membuktikan mulai munculnya rasa kesadaran untuk berbagi pada sesama rasa keinginannya justru muncul di kalangan orang-orang yang mampu dan dari segi ekonomi.

  • Maraknya haji dan umroh

Tidak sampai di situ banyak muslim perkotaan yang beramai-ramai untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh bahkan sampai rela mengantri bertahun-tahun, tidak seperti pada tahun 80-an asalkan punya biaya yang mumpuni hanya tinggal daftar saja langsung berangkat, dan pada zaman itu juga sangat sedikit orang yang berminat untuk pergi haji hanya beberapa orang saja seperti Ustadz Kyai saja yang berminat untuk ke tanah suci.

  • Sembelih kurban dan aqiqah

Disaat bulan Dzulhijjah muslim perkotaan juga sangat bersemangat untuk melaksanakan ibadah kurban meskipun hukumnya tidak wajib namun bagi muslim perkotaan tak afdol jika tidak ikut menyembelih.

Bahkan tak hanya hewan kurban saja maraknya penyembelihan hewan akikah pun juga dilakukan untuk menunjukan rasa syukur atas kelahiran anak yang baru lahir.

  • Bank syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun