Mohon tunggu...
Farhan ChuzairyIshaya
Farhan ChuzairyIshaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - aan

halo

Selanjutnya

Tutup

Money

PPKM Membuat Adanya Penurunan Pendapatan Pedagang

30 Juli 2021   20:25 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:00 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiaitan masyarakat darurat atau yang biasa dikenal dengan sebutan PPKM pada saat ini tengah berlangsung. Kebijakan PPKM ini berlangsung mulai dari tanggal 3 Juli 2021 sampai 20 Juli 2021. Adanya kebijakan PPKM ini merupakan akibat dari meningkatnya kasus positif Covid -- 19. Namun meski telah diberlakukannya PPKM darurat angka kasus postif Covid -- 19 tidak berpengaruh secara signifikan, oleh sebab itu pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM level 4 yang dimulai pada tanggal 21 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021.

Berdasarkan hasil penelusuran yang diperoleh di Pasar Tradisional Pasar Minggu pada hari Kamis (22/7/2021) kondisi pasar terlihat sepi pengunjung dan terdepat beberapa toko yang tutup. Hal ini dikarenakan  Penerapan kebijakan pemerintahan yang mengharuskan adanya batasan pengunjung pasar hingga 50%. Akibat dari adanya perpanjangan PPKM ini, para pedagang pada pasar tradisional mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan dan terdapat beberapa pedagang yang harus menggulung tikar.

Salah satu pedagang pakaian pada Pasar Minggu Bapak Edi Koto yang berusia 47 tahun, menuturkan bahwa adanya PPKM ini sangat memberatkan bagi para pedagang. PPKM yang berlangsung ini membuat adanya krisis ekonomi bagi para pedagang. "Program PPKM ini sangat memberatkan mas bagi kita pedagang kecil. Pendapatan kami yang tadinya bisa dikatakan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah, sekarang kami benar -- benar merasa kekurangan." Tutur Bapak Edi pedagang pakaian di Pasar Minggu, Kamis(22/7/2021).

Pedagang berupaya mengakali dengan berbagai macam cara untuk dapat menjualkan barangnnya, hal itu karena adanya pemabatasan pengunjung. Mereka berupaya menjalankan tokonya dan juga dengan cara lain seperti menawarkannya pada berbagai macam media sosial. Hal itu dirasa dapat membuat dagangan mereka laku. Dengan cara itu para pembeli dapat memesannya melalui media sosial dan barangnya dapat diambil di toko ataupun dikirimkan.

"ya untuk nanggulangin biar dagangan tetap terjual, kita jadi bisa terima pesenan dari whatsapp. Biasanya itu para pelanggan yang udah sering beli jadi barang bisa disiapkan dulu. Kemudian nanti barangnya bisa diambil dari toko kalo ga nanti dikirimin lewat paket." Ujar Bapak Edi. Meski adanya penjualan secara online, berdagang secara pada toko tetap dijalankan meski sepi pengunjung. "Pendapatan pas PPKM gini menurun drastis. Dalam sebulan perkiraan saya penjualan mendapatkan omset 3 -- 5 juta berbeda sekali pas tidak ada PPKM bisa sampai 2 kali lipatnya.

PPKM yang akan berakhir pada 2 Agustus 2021, mendapatkan suara suka cita dari pedagang. Pedagang berharap untuk tidak adanya perpanjangan PPKM ini. Adanya PPKM ini dianggap menyulitkan pedangan untuk melakukan jual beli. Jika terjadi kelanjutan pada PPKM, pedagang mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah atas kebijakan pada masa PPKM.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun