Mohon tunggu...
Farhana Talida Kamila
Farhana Talida Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasionalisme Masih Ada

30 Juli 2021   15:25 Diperbarui: 30 Juli 2021   16:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang mengira bahwa rasa nasionalisme pada diri anak bangsa saat ini telah memudar bahkan hampir hilang. Didasari anggapan bahwa pengaruh globalisasi dan modernisasi sebagai penyebabnya. Kedua hal tersebut dianggap telah membuat budaya Indonesia tergantikan dengan budaya lain yang masuk ke negeri ini. Anak bangsa dipandang lebih cinta terhadap karya negara lain dibandingkan dengan karya ciptaan bangsa sendiri dan lama-kelamaan rasa cinta terhadap bangsa sendiri semakin meredup.

Nasionalisme itu sendiri dapat di artikan sebagai rasa cinta dan bangga terhadap negaranya sendiri yang disertai dengan kesadaran untuk mempertahankan identitas dan keutuhan negara. Nasionalisme ini dibutuhkan agar tetap terjaganya keutuhan suatu negara dari berbagai ancaman yang datang. Jika rasa nasionalisme ini hilang mungkin saja suatu negara dapat terpecah-belah dan kemudian mengalami kehancuran.

Nasionalisme itu tidaklah pudar, namun cara mengekspresikan rasa nasionalisme anak bangsa saat ini berbeda dengan dahulu. Jika dahulu nasionalisme ialah berperang melawan penjajah membela tanah air hidup dan mati memperjuangkan kemerdekaan bangsa agar mencapai kemakmuran. Saat ini, semangat kebangsaan itu di tuangkan melalui prestasi yang di ukir oleh anak bangsa untuk mengharumkan nama Indonesia.

Tak sedikit anak bangsa yang telah membawa nama baik negeri kita ini di kancah internasional. Hal ini dibuktikan dengan berbagai pencapaian anak bangsa di berbagai bidang. Dalam bidang musik banyak sekali musisi yang yang karyanya telah diminati sampai ke berbagai negara. Tidak jarang pula budaya tradisonal Indonesia di sisipkan dalam setiap karya yang dibawakan. 

Sebagai contoh, karya kolaborasi ketiga penyayi Indonesia yang telah mendunia Rich Brian, Niki, dan Warren Hue yang menampilkan kebudayaan Indonesia di dalam video klip dari lagu terbaru mereka yang berjudul California dengan menampilkan permainan congklak. Dalam bidang olahraga, baru-baru ini atlet angkat besi asal Indonesia Windi Aisyah berhasil membanggakan Indonesia atas pencapaiannya meraih mendali perunggu di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dalam bidang perfilman, ada pula karya film animasi buatan anak bangsa dari UMN (Universitas Multimedia Nusantara) yang telah sampai ke dunia internasional. Film animasi yang mereka buat berjudul Candy Monster dan berhasil tampil di Zlin Film Festival di Ceko. Dan masih banyak lagi prestasi anak-anak bangsa dalam bidang lain yang membanggakan.

Rasa nasionalisme itu pun tidak hanya melulu tentang membawa nama baik Indonesia di luar negeri. Namun, saat ini juga ditunjukan dengan cara memajukan kulitas bangsa Indonesia. Mulai dari membuat produk - produk hasil karya anak bangsa sendiri yang kualitasnya pun tidak kalah bagus dengan produk dari luar negeri. Saat ini marak sekali produk-produk lokal bermunculan, mulai dari Pakaian, Produk Kecantikan, Tas, Sepatu dan masih banyak lagi. 

Kini sudah banyak anak bangsa yang dengan bangga menggunakan produk lokal. Rasa kebanggan itu pun menjadi bukti bahwa masih adanya rasa nasionalisme yang melekat didalam jiwa. Selain itu, anak bangsa saat ini telah menghasil berbagai karya melalui banyak aplikasi dan website untuk ikut serta memajukan Pendidikan di Indonesia seperti, ruang guru, zenius dan yang lainnya sebagai bentuk kepedulian untuk dapat memudahkan kegiatan belajar mengajar bagi anak bangsa dari generasi saat ini dan generasi yang akan datang.

Hal tersebut mereka lakukan karena rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air yang masih melekat pada diri anak bangsa saat ini. Nasionalisme itu tetap dalam jiwa anak bangsa. Perkembangan dan kemajuan zaman yang menjadikan cara penyampaian rasa nasionalisme itu berbeda. Cara Penyampaian yang tak lagi sama bukan berarti rasa nasionalisme pudar atau bahkan hilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun