Mohon tunggu...
Farhana Ameera Lubis
Farhana Ameera Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - XI MIPA 3 - SMAN 28 Jakarta

:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aurora, Si Cahaya Cantik yang "Berdansa"

26 Agustus 2020   14:25 Diperbarui: 26 Agustus 2020   14:28 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fenomena Aurora. Sumber: Getty Image

Di dunia ini banyak sekali fenomena alam yang menakjubkan karya Sang Pencipta. Salah satu gambaran hasil karya-Nya adalah sebuah fenomena indah yang terkenal dengan sebutan Aurora, sebuah pancaran cahaya yang berdansa di langit yang gelap gulita. 

Aurora yang juga mempunyai nama lain Polar Lights adalah suatu fenomena alam yang membentuk sebuah pancaran cahaya berwarna-warni pada lapisan ionosfer dari sebuah planet. Warna yang dimiliki Aurora ini beragam, namun warna hijau, biru, dan ungu menjadi warna yang sering terlihat. Keindahan warna-warna tersebut menghiasi langit yang luas membuat fenomena ini sangat memesona.

Mula-mula pancaran cahaya cantik Aurora ini berawal dari matahari yang memiliki solar cycle atau siklus matahari, sebuah siklus yang terjadi sebelas tahun sekali dimana jumlah bintik matahari bervariasi. Matahari mengalami fase aktif dan juga pasif. Saat aktif, matahari akan menghasilkan banyak bintik yang disebut dengan sunspot. Sedangkan dalam fase pasif matahari, bintik yang dihasilkan lebih sedikit.

Bintik matahari yang banyak disebabkan oleh medan magnet yang saling bertolak belakang membuatnya bergerak keluar dari permukaan matahari. Kemudian plasma atau gas-gas yang berada di sekitar matahari semakin menarik medan magnet menjauhi matahari. Medan magnet yang tertarik keluar matahari tersebut lama kelamaan putus sehingga berubah menjadi solar wind atau yang dikenal dengan angin surya.

Ilustrasi Angin Surya
Ilustrasi Angin Surya
Angin surya ini selanjutnya menghantam medan magnet bumi. Partikel-partikel yang terdapat pada angin surya (elektron dan proton) ini pun bereaksi dengan partikel gas di sekitar atmosfer bumi dan menghasilkan cahaya dengan warna-warna menakjubkan. Apabila partikel elektron bereaksi dengan oksigen maka akan menghasilkan warna hijau/merah, sedangkan partikel elektron dengan nitrogen akan menghasilkan warna biru/ungu.

Sayangnya, bagi kita yang tinggal di Indonesia belum bisa menikmati keindahan Aurora secara langsung karena fenomena ini hanya bisa kita lihat di lingkar kutub bumi. Fenomena ini hanya akan muncul pada bulan-bulan Maret dan September sampai Oktober akhir. Karena hanya dapat dinikmati dari daerah kutub bumi, Aurora terbagi menjadi dua, yaitu Aurora Borealis (Northern Lights) berada di kutub utara dan Aurora Australis (Southern Lights) berada di kutub selatan bumi.

Fenomena Aurora yang cantik ini merupakan sebuah keindahan yang patut disyukuri. Meskipun fenomena ini tidak dapat kita nikmati secara langsung tetapi mata kita masih dapat dipuaskan melalui bacaan, foto atau sumber lainnya tentang Aurora. Bisa saja suatu saat nanti kita dapat melakukan perjalanan ke daerah kutub untuk menikmatinya secara langsung. Siapa tahu, kan?

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Aurora 

https://www.youtube.com/watch?v=f8TLo9GR9xE

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun