Mohon tunggu...
Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merupakan sebuah akun untuk belajar dalam penulisan berita dan menganalisa berita

Bila ada siaran Pers atau Rilis Pers bisa kirim lewat akun Intagram dibawah, untuk sebagai sebuah pembelajaran. @farhanr19_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media dan Disabilitas: Pentingnya Platform Khusus untuk Isu Disabilitas di Media Mainstream

28 Juli 2021   13:21 Diperbarui: 28 Juli 2021   13:42 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Haruskah isu disabilitas memiliki platform khusus atau tetap menjadi bagian dari media mainstream? Isu disabilitas telah menjadi hype media di Indonesia setelah peraturan tersebut disahkan oleh DPR pada 2016. Namun, hanya sedikit media yang mau mempublikasikan berita disabilitas. 

Karena pembaca tidak terbiasa dengan masalah ini, itu dianggap tidak populer. Isu ini tidak setenar berita politik atau ekonomi. Akibatnya, tingkat pembacanya lebih rendah daripada isu-isu politik atau ekonomi. 

Beberapa media yang mempublikasikan berita disabilitas cenderung menarik perhatian pembaca dengan menghadirkan citra disabilitas sebagai kesan yang salah. Oleh karena itu, dalam hal menata ulang kesan yang salah, apakah isu disabilitas harus memiliki platform khusus atau tetap menjadi bagian dari media mainstream?

Kesan Palsu Media Arus Utama Terhadap Citra Disabilitas

  • Porno Inspirasi

Film porno inspirasi didefinisikan sebagai cara penyandang disabilitas ditampilkan oleh orang lain sebagai panutan yang kontradiktif. Penyandang disabilitas digambarkan tidak hanya sebagai orang yang kuat tetapi juga seseorang yang harus dikasihani. Dengan kata lain, bahkan jika kecacatan menjadi lebih dapat diterima, kelainan masih menjadi ketakutan terbesar.

  • Penyalahgunaan terminologi disabilitas

Terminologi disabilitas cenderung digunakan oleh media sebagai sifat karakter, perangkat plot, atau suasana buruk. Representasi ini tidak akurat atau adil. Terkadang disabilitas diperkuat dengan latar cerita seperti menggambarkan penyandang disabilitas sebagai orang yang bodoh dan memiliki sikap negatif Shakespeare, dalam Kaap & Garcinar (2018).

  • Isu yang jarang dibahas

Karena isu disabilitas dianggap sebagai isu yang tidak populer, hanya 1 persen media di Amerika Serikat yang gemar meliput isu disabilitas, bahkan jurnalis cenderung memperpanjang penerbitan, isu disabilitas hingga satu tahun kemudian. Tindakan ini terkait dengan tingkat pembaca. Oleh karena itu, masalah ini sulit untuk membangkitkan pembaca.

  • Kepahlawanan yang berlebihan

Hyper heroism adalah interpretasi media tentang perilaku biasa penyandang disabilitas secara berlebihan. Hyper beroan terkadang menunjukkan penilaian yang didasarkan pada tempat sampah fisik.

Lanskap Media Baru

  • Opini publik tidak bisa didorong oleh media

Tidak ada bukti bahwa opini publik dapat didorong oleh pembingkaian media. Selain itu, pendapat audiens dipengaruhi oleh cara mereka berpikir. Ada banyak kemungkinan penyebab yang membentuk sikap dan opini penonton terhadap disabilitas.

  • Nilai-nilai berita di balik isu

Isu yang sering dipublikasikan tentang disabilitas di beberapa negara telah mengalami banyak perubahan. Alasan di balik peningkatan tersebut adalah karena media memiliki peran penting untuk memperkuat isu-isu penting yang mendukung penyandang disabilitas. Misalnya, liputan media di balik proses penerbitan National Disability Insurance System (NDIS) di Australia. Ada 455 artikel tentang NDIS yang diliput oleh media Australia.

  • Perubahan jumlah pembaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun