Mohon tunggu...
Farhan syahrulloh
Farhan syahrulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas bhayangkara jakarta raya

hai, aku farhan syahrulloh aku anak komunikasi universitas bhayangkara jakarta raya, hobiku di bidang otomotif dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Kesehatan Mental Dikalangan Remaja

21 Mei 2022   14:31 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:46 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan individu yang sejahtera di mana ia mampu menyadari kemampuannya, dapat mengatasi beban atau tekanan hidup, dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi dalam komunitas yang dimiliki. Kesehatan mental juga adalah dasar bagi kemampuan kita sebagai manusia untuk berpikir, berekspresi, berinteraksi dengan sesama, mencari penghasilan dan menikmati hidup, kita dapat melihat bahwa kesehatan mental yang baik sangatlah berpengaruh dalam kehidupan masing-masing individu. Dengan adanya kesejahteraan mental, seseorang dapat menjalani hidup dengan sehat karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Namun di Indonesia, kesehatan mental masih dipandang sebelah mata. Banyak orang beranggapan kesehatan mental bukanlah hal yang penting untuk diatasi karena tidak memiliki bukti fisik. Karena minimnya pengetahuan akan hal tersebut, pentingnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental harus mulai dikembangkan, terutama di masa pandemi seperti ini. Dikarenakan keterbatasan ruang gerak akibat protokol kesehatan, orang-orang terpaksa berdiam diri di rumah dan sulit melepas stres serta rasa jenuh. Lebih-lebih pada kesehatan mental remaja. Masa remaja merupakan salah satu hal yang krusial dalam kehidupan manusia, karena di masa remaja itulah manusia sedang gencar-gencarnya mencari jati diri. Mereka sangat penasaran dengan perkembangan sosial dan trend yang terjadi dan menangkap semua hal yang tidak jarang tanpa memperhatikan dengan detail baik atau buruknya informasi yang mereka dapatkan.

Kesehatan mental seseorang dapat dipengaruhi berbagai hal seperti kondisi biologis, sosial ekonomi, dan lingkungan.  Misalnya dalam situasi pandemi seperti saat ini, anak muda menghadapi beragam tantangan seperti pembelajaran jarak jauh, kebijakan social/physical distancing yang tengah berlaku, kondisi ekonomi keluarga yang kemungkinan besar memburuk, serta kondisi rumah yang belum dapat menjadi lingkungan yang nyaman dan aman. Kondisi itu dapat memberikan dampak pada kesehatan mental seperti kecemasan, kesepian, depresi, berduka, hingga perilaku beresiko. Untuk menjaga kesehatan mental, pentingnya sikap resiliensi yakni proses untuk beradaptasi dalam menghadapi kesulitan, trauma, tragedi, ancaman atau sumber stres lainnya yang signifikan. Dengan sikap tersebut, sesorang akan mampu bangkit kembali dan dapat mengatasi kesulitan secara efektif lentur tetapi tidak patah di bawah tekanan ekstrim menangani kesulitan, bertahan, dan beradaptasi bahkan ketika ada yang salah atau tidak berjalan sebagaimana mestinya serta membuat individu menjadi tidak terlalu rentan terhadap stres dan mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan. Lingkungan akademik dapat terlibat menjaga kesehatan mental dengan menciptakan akses dan akomodasi. Caranya adalah dengan mewujudkan lingkungan yang aman bagi guru, siswa, dan karyawan sekolah untuk mendorong inklusivitas yang memahami perbedaan fisik, mental, status sosial, suku, agama, dan konstruksi sosial lain.

Banyak faktor yang dapat membantu kalangan remaja dalam mendukung pola kesehatan mentalnya, seperti faktor spiritual dan religiusitas. Dalam penelitian terdahulu oleh Bukhori (2006) diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara religiusitas dan  kebermaknaan  hidup  dengan kesehatan mental  remaja.  Semakin tinggi religiusitas dan kebermaknaan hidup, maka semakin tinggi kesehatan mental mahasiswa. Sebaliknya jika religiusitas dan kebermaknaan hidup rendah, makasemakin rendah kesehatan mental mahasiswa. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Bariyyah (2019), spiritualitas dan religiusitas diketahui memengaruhi   kesehatan   mental   individu   karena   mampu memberikan kekuatan bagi individu yang mengalami emosi negatif, serta mampu meningkatkan resiliensi ketika menghadapi tekanan hidup. Selain religiusitas, faktor lainya yang dapat mendukung pengelolaan kesehatan mental mahasiswa adalah dengan memperhatikan kesehatan fisiknya. Faktor yang dapat membantu mahasiswa mengelola kesehatan mentalnya adalah dengan meningkatkan aktivitas positif seperti rajin berolahraga, Membangun kebiasaan tidur yang teratur, serta melakukan meditasi yang dapat menenangkan. Hal tersebut dalam penelitian ini dinyatakan efektif dan tidak mengeluarkan biaya dalam mengatasi perasaan negatif yang hadir selama situasi pandemi.
Berbagai startegi di atas dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa untuk mengelola kesehatan mentalnya.  Diharapkan melalui berbagai strategi tersebut, mahasiswa dapat menjaga bahkan  mengoptimalisasikan  kondisi  sehat  mentalnya dalam  menghadapi berbagai tekanan kehidupan sehari-hari, terutama pada situasi pembelajaran online yang belum dapat ditentukan kapan berakhirnya

 Menurut paparan dari WHO pada tahun 2019, belakangan ini stress lebih sering muncul terjadi karena beberapa hal sebagai berikut,

1.Ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi
2.Perubahan pola tidur dan pola makan
3.Sulit tidur dan konsentrasi
4.Menggunakan obat-obatan

Hal ini juga serupa dengan penyebab dari perubahan kesehatan mental pada kalangan Mahasiswa di Indonesia. Ironinya hal ini acap kali terjadi dan dianggap lazim di masyarakat. Sebagaimana kita mengetahui dampak yang diberikan oleh perubahan kesehatan mental yang sangat patut diwaspadai.

Penting bagi kita semua untuk sama sama menjadi remaja yang tangguh dan sehat mental. Saatnya satu sama lain saling peduli dan meningkatkan rasa empati. Dengan beberapa cara di atas besar harapannya bisa membantu untuk tetap menjaga kondisi kesehatan mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun