Mohon tunggu...
Farhan Adi Saputra
Farhan Adi Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - Ilmu Administrasi Publik

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

5 Poin Penentu Olahraga Indonesia

30 November 2024   02:14 Diperbarui: 30 November 2024   02:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Foto: depositphotos.com)

Dalam ajang Olimpiade, Indonesia sampai dengan saat ini hanya mampu meraih 10 medali emas. Medali emas merupakan suatu tanda gelar bagi yang meraih peringkat pertama atau juara. Berarti selama penyelenggaraan ajang Olimpiade ini, Indonesia hanya pernah sepuluh kali juara dalam beberapa jenis nomor cabang olahraga yang dipertandingkan. Badminton menjadi cabang olahraga yang paling banyak menyumbang medali emas, yaitu dengan 8 kali. Kemudian 2 medali emas lainnya disumbang oleh cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi yang baru saja diraih dalam Olimpiade terakhir oleh kedua atlet berbakat Indonesia yang bernama Vedriq Leonardo dari panjat tebing dan Riski Juliansyah dari angkat besi. Sedangkan dari Asian games, Indonesia juga masih menjadi negara yang minim meraih medali emas sepanjang keikutsertaannya.
Raihan 10 medali emas olimpiade dan beberapa medali emas dari asian games tersebut, merupakan hasil yang belum maksimal mengingat Indonesia merupakan negara besar jika dibandingkan dengan mayoritas negara peserta lainnya. Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk nomor 4 terbanyak di dunia dibawah China, India, dan Amerika Serikat. Selain itu secara geografis, Indonesia merupakan salah satu negara terluas di dunia dan negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih lanjut, Indonesia memiliki sumber daya kekayaan alam yang cukup melimpah, seperti cadangan gas alam, minyak bumi, batubara, nikel, dan lainnya. Dalam hal perkebunan kelapa sawit, Indonesia merupakan negara peringkat pertama mengungguli Malaysia yang selama ini dianggap sebagai penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan berbagai macam potensi yang dimiliki Indonesia seharusnya Indonesia menjadi negara yang maju dalam segala hal, termasuk maju dalam bidang olahraga sehingga dapat bersaing dengan negara maju lainnya yang memiliki prestasi olahraga. Realita hari ini pemerintah Indonesia belum mampu memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki tersebut karena olahraga Indonesia tidak diperhitungkan dalam kancah olahraga dunia.

Penulis merangkum dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang menjadi penyebab atau penentu maju tidaknya olahraga Indonesia, sewalaupun telah memiliki berbagai potensi yang seharusnya dapat dijadikan sebagai sumber kemajuan olahraga nasional. Adapun penyebab -penyebab tersebut meliputi: pertama yaitu infrastruktur dan fasilitas, kedua ialah kualitas pelatihan, ketiga ialah manajemen dan administrasi, keempat ialah persaingan dan popularitas, dan kelima ialah pemahaman dan dukungan masyarakat. Kelima penyebab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Infrastruktur dan Fasilitas
Infrastruktur dan fasilitas merupakan unsur dasar dalam kemajuan suatu bidang olahraga. Infrastruktur dan fasilitas menjadi tempat atau wadah berkumpul, berlatih dan bermainnya para atlet dalam mengembangkan potensi bakat yang dimiliki. Infrastruktur dan fasilitas yang baik akan mempengaruhi terhadap membaiknya cara berlatih dan cara bermainnya para atlet dan begitu juga sebaliknya. Jika infrastruktur dan fasilitas yang dimiliki tidak berstandar maka cara berlatih dan bermain juga tidak akan memenuhi standar untuk berkompetisi level internasional. Keadaan infrastruktur dan fasilitas olahraga Indonesia cukup memprihatinkan atau banyak dalam keadaan yang tidak berstandar internasional. Hal tersebut akibat minim perawatan pihak pengelola dan dibangun asal-asalan atau tidak mengikuti standar yang berlaku. Keadaan tersebut hampir terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia. Maka tidak heran banyak atlet yang mengeluhkan terkait keadaan tersebut sehingga memaksa mereka mencari fasilitas olahraga lain yang disediakan oleh pihak swasta walaupun berbayar dalam pemakaiannya. Kemudian tidak sedikit juga yang berlatih secara mandiri dikediaman masing-masing dengan alat-alat fasilitas seadanya. Keadaan infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai di Indonesia sangat mempengaruhi performa dari para atlet Indonesia ketika mengikuti ajang internasional semacam olimpiade dan asian games. Sebagaimana yang telah dinyatakan di atas, bahwa untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia, maka pihak terkait lebih khususnya pemerintah yang punya kewenangan untuk berfokus pada pembenahan atau perbaikan infrastruktur dan fasilitas olahraga yang ada sehingga dapat memenuhi standar internasional.

2. Kualitas pelatihan
Kualitas pelatihan juga merupakan unsur dasar dalam kemajuan suatu bidang olahraga. Kualitas pelatihan merupakan tingkat kemampuan dan pemahaman para pelatih di dalam kegiatan pelatihan terhadap murid atau atlet. Selain itu, kualitas pelatihan juga merupakan suatu metode atau cara pelatihan. Sehingga kualitas pelatih menjadi penentu performa penampilan para atlet. Negara -negara maju sudah menerapkan pelatihan olahraga yang dikombinasikan dengan sains atau ilmu pengetahuan. Banyak unsur sains yang dimasukkan, seperti alat pengukuran suhu tubuh atlet, pengukuran pemberian makanan yang bergizi untuk atlet, alat berlatih yang berteknologi dan lainnya. Hal-hal seperti ini yang menjadi salah satu kunci keberhasilan negara maju dalam meraih prestasi di tiap kompetisi olahraga. Kualitas kepelatihan yang diterapkan di Indonesia masih menerapkan sistem kepelatihan jadul atau dengan kata lain belum menerapkan sport sains yaitu memadukan olahraga dengan ilmu pengetahuan. Selain itu, kualitas para pelatih juga banyak yang tidak memiliki lisensi kepelatihan dan kalaupun ada yang memilikinya, levelnya tidak tinggi. Untuk diketahui dalam sistem kepelatihan badan olahraga internasional memberlakukan lisensi untuk para pelatih. Lisensi kepelatihan menjadi standar kelayakan bagi setiap pelatih dalam kerja kepelatihannya. Mengatasi hal tersebut seluruh pihak lebih khususnya pemerintah yang punya kewenangan dibidang olahraga harus membenahi kualitas pelatihan dengan cara lebih rutin lagi mengadakan kursus kepelatihan dan mendatangkan para pendidik pelatih dari badan olahraga internasional yang memang memiliki kapasitas dalam hal ini. Selain itu juga harus menerapkan sport sains yaitu bekerjasama dengan lembaga pendidikan atau kampus dan lembaga kesehatan untuk mengadakan seminar, penyuluhan dan lain sebagainya. Dengan usaha-usaha yang dijelaskan diatas dapat meningkatkan performa prestasi dari para atlet.

3. Manajemen dan Administrasi
Manajemen dan administrasi termasuk unsur dasar dalam kemajuan suatu bidang olahraga. Manajemen dan administrasi merupakan instrumen penting dalam pengelolaan dan juga yang menjalankan kegiatan olahraga nasional. Tanpa kegiatan manajemen dan administrasi maka kegiatan olahraga tidak akan dapat terselenggara secara profesional sebagaimana yang dapat dilihat saat ini, melainkan olahraga hanyalah sekedar menjadi hobi saja atau sebatas menyehatkan fisik dan jiwa saja. Dalam manajemen dan administrasi ada beberapa unsur didalamnya seperti adanya organisasi, aktor, anggaran dan serta perencanaan. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang harus ada. Kemudian unsur-unsur tersebut perlu diperhatikan kualitasnya, karena sebagai sebuah instrumen, maka akan menjadi penentu terhadap efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan olahraga sehingga dapat mencapai dapat mencapai tujuan utama yaitu diraihnya prestasi gemilang. Manajemen dan administrasi olahraga di Indonesia sangat tidak jelas keadaannya, dimulai dari organisasi yang tidak berfungsi atau dalam istilahnya "antara ada dan tiada". Kemudian para aktor atau orang yang mengisi jabatan struktural organisasi banyak diisi oleh orang -orang politik yang tidak punya latar belakang olahraga sebelumnya baik dari pucuk pimpinan sampai jajaran kebawah. Kemudian minimnya dukungan anggaran. Anggaran yang terbatas juga ikut mempengaruhi karena dengan anggaran yang terbatas tidak mampu membiayai pengadaan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, serta tidak cukup membiayai biaya operasional selama pelatihan, gaji atau bonus bagi atlet yang berprestasi dan lainnya. Keadaan tersebut banyak dikeluhkan oleh para atlet dan pelatih yang tidak memiliki dana buat pelatihan sehingga mereka terpaksa harus menggunakan dana pribadi. Untuk dapat meningkatkan prestasi olahraga nasional maka sudah keharusan membenahi kualitas manajemen dan administrasi olahraga Indonesia. Dengan cara menempatkan orang-orang yang memang memiliki latar belakang pada bidang olahraga sehingga dalam mengerjakan tugasnya seperti dalam membuat dan menetapkan suatu kebijakan, maka kebijakan tersebut adalah kebijakan yang secara rasional dapat diterima dan memiliki relevansi terhadap kemajuan olahraga. Kemudian juga pemerintah harus menganggarkan anggaran yang lebih banyak untuk kegiatan olahraga sebagaimana yang telah dicontohkan oleh China yang tidak tanggung-tanggung dalam menganggarkan anggaran untuk kegiatan olahraganya.

4. Persaingan dan popularitas
Persaingan dan popularitas termasuk unsur dalam kemajuan suatu bidang olahraga. Persaingan dan popularitas merupakan keadaan tingkat persaingan diantara cabang olahraga yang satu dengan olahraga lainnya dalam menarik minat masyarakat sehingga masyarakat dapat memberikan dukungan baik berupa moril maupun secara material. Cabang olahraga yang didukung secara maksimal tersebut tentu akan meningkatkan semangat dan motivasi para atlet dalam meraih prestasinya. Begitu juga sebaliknya cabang olahraga yang tidak didukung akan merasa diabaikan sehingga kemudian cenderung tidak memiliki semangat dan motivasi untuk mencapai prestasi. Cabang olahraga di Indonesia yang paling banyak didukung dan populer dikalangan masyarakat ialah sepakbola, sehingga banyak anggaran yang dipersiapkan dan diberikan pada cabang olahraga ini, baik anggaran dari pemerintah yang berupa bonus atas prestasi tim atau individu pemain, hingga pembenahan lapangan, stadion dan lainnya. Bahkan juga ada anggaran dari pihak swasta lewat pemberian sponsor dalam kegiatan kompetisi sepakbola. Keadaan ini membuat beberapa cabang olahraga lain merasa dimarginalkan. Sehingga berpengaruh pada semangat dan motivasi mereka dalam meraih prestasi. Untuk mengatasi hal ini pemerintah dan pihak terkait harus melakukan program mempromosikan atau memperkenalkan kembali cabang olahraga lain yang kurang diminati oleh masyarakat seperti dengan rutin mengadakan kompetisi atau liga dan kemudian disiarkan oleh TV nasional dengan tujuan masyarakat khususnya para pemuda untuk dapat tertarik masuk menjadi atlet pada cabang olahraga tersebut dan berkontribusi serta meramaikannya. Kemudian mengajak para pihak swasta untuk menjadi sponsornya. Dengan usaha ini maka pemerataan kemajuan olahraga nasional dapat diwujudkan.

5. Pemahaman dan dukungan masyarakat
Pemahaman dan dukungan masyarakat merupakan unsur yang terakhir dalam kaitan ini yang dapat mempengaruhi kemajuan olahraga Indonesia. Pemahaman dan dukungan masyarakat merupakan tingkat pemahaman dan dukungan masyarakat terhadap dunia olahraga. Dua hal ini menjadi poin penting dalam menentukan maju mundurnya olahraga di suatu negara. Adapun tingkat pemahaman dan dukungan yang dimaksud ini dapat diukur bagaimana masyarakat memahami manfaat dan nilai -nilai yang terkandung dalam aktivitas dan kegiatan olahraga. Indonesia dapat dikatakan merupakan negara yang memiliki kesadaran yang rendah terhadap manfaat dan nilai-nilai olahraga. Hal tersebut dapat dilihat dari masih minimnya masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga, mereka lebih suka menggunakan waktu luangnya hanya melakukan aktivitas yang tidak menggerakkan otot-otot dan fisiknya secara keseluruhan. Olahraga masih belum dianggap sesuatu yang urgent dalam kehidupan. Padahal menurut beberapa sumber, bahwa olahraga dapat memberikan banyak manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Selain itu olahraga mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti nilai sportivitas dalam kegiatannya. Nilai sportivitas sangat baik terhadap terbentuknya kepribadian yang jujur dalam kehidupan. Berdasarkan minimnya kesadaran akan banyaknya manfaat dan nilai-nilai olahraga tersebut ikut mempengaruhi terhadap kurangnya dukungan langsung dari masyarakat seperti untuk menjadi seorang atlet, pelatih dan atau setidaknya menjadi pelaku olahraga. Pemerintah harus kembali membuat program khusus untuk olahraga seperti program yang telah dicetuskan dan dijalankan oleh masa pemerintah Orde Baru beberapa puluh tahun silam yaitu program dengan slogan populernya "Memasyarakatkan olahraga, dan mengolahragakan masyarakat". Dengan program tersebut Indonesia saat itu sempat menjadi Macan Asia di bidang olahraga.

Itulah penjabaran lima poin penyebab dan penentu maju mundurnya olahraga nasional. Dengan penjabaran diatas diharapkan menjadi salah satu bahan masukan didalam usaha bersama memajukan olahraga nasional. Mengingat Indonesia memiliki banyak potensi yang menjadi sumber pendukung kemajuan bidang olahraga. Semoga olahraga nasional dapat menjadi kekuatan baru dalam peta kekuatan olahraga dunia dan bersejajar dengan negara-negara maju lainnya. Dalam penulisan ini, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan, kekeliruan dan kesalahan, maka masukkan dan saran dari pembaca yang budiman sangatlah diperlukan dalam memperbaiki tulisan ini.. Salam Olahraga..!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun