Pada tanggal 09 Februari 2021, Mas menteri-Nadiem Makarim meluncurkan program kampus mengajar yang merupakan bagian dari kampus merdeka. Dalam pelaksanaan program kampus mengajar ini kemendikbud di dukung penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dalam peluncuran program ini, Nadiem Makarim mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia untuk berkontribusi dalam kegiatan kampus mengajar ini dan mengambil bagian untuk sama-sama berjuang dalam mengahadapi tantangan pendidikan Indonesia ditengah-tengah kondisi pandemi Covid-19.
Salah satu sekolah di Kabupaten Majalengka yaitu SD Negeri Sidamukti I kedatangan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Kedatangan mereka adalah untuk melaksanakan program Kampus Mengajar di sekolah tersebut. Kampus mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang kegiatannya mengajar dengan tujuan membantu pembelajaran di masa pandemi terutama untuk SD terakreditasi C di daerah 3T yang menempatkan mahasiswa menjadi pengajar sebagai partner kolaborasi guru untuk sama-sama berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerisasi, serta adaptasi teknologi selama 3 bulan di SD terdekat. Bukan hanya itu, mahasiswa juga harus mensosialisasikan produk pembelajaran kemendikbud seperti kurikulum darurat, modul pembelajaran, AKSI, Portal Rumah Belajar, dan lain-lainnya, serta mensosialisasikan dan mengimprovisasikan materi promosi Profil Pelajar Pancasila, dan juga menjadi duta edukasi perubahan perilaku dimasa pandemi.
Mahasiswa yang lulus seleksi dan menyelesaikan program kampus mengajar ini, akan mendapatkan benefits yaitu melatih keterampilan sosial seperti empati, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, inovasi, dan kreativitas yang akan berguna di masa depan baik dalam kehidupan personal dan professional, lalu mahasiswa mendapatkan 12 SKS dan bantuan biaya hidup serta pemotongan UKT (bagi yang tidak sedang menerima bantuan dari pemerintah lainnya). Dari program ini. mahasiswa akan mendapatkan pengalaman untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan mengembangkan diri di luar kelas kuliah.
Dan ternyata pembelajaran di SD Negeri Sidamukti mengalami kendala terlebih saat masa pandemi ini karna lokasi SD tersebut berada di ketinggian atau bukit sehingga sangat kesulitan dalam mendapatkan sinyal sedangkan sekolah ditutup karna Pemerintah daerah Majalengka mengeluarkan kebijakan untuk seluruh sekolah agar pembelajarannya dilakukan di rumah (daring). Dan kendala lainnya adalah tidak semua siswa memiki smarthphone karna di daerah tersebut ekonomi dari setiap keluarga masih terbilang menengah kebawah, data ini didapatkan dari hasil wawancara mahasiswa dengan pihak sekolah. Maka sekolah pun memberikan solusi yaitu setiap anak akan datang pada hari Senin dan Sabtu untuk menyetorkan tugas, tapi ini terbilang tidak efektif karna siswa tidak mendapatkan pengajaran secara langsung dari guru yang bersangkutan. Maka dari itu mahasiswa dan juga pihak sekolah berinisiatif untuk membagi pembelajaran di sekolah menjadi beberapa shift. Dari beberapa pertemuaan dalam mengajar, mahasiswa melakukan pengajaran Joyfull Learning dengan metode Ice Breaking, ini sangat efektif dalam mempersiapkan siswa dalam menerima materi pembelajaran dan terjadi peningkatan motivasi belajar dari siswa khusunya siswa-siswi kelas 1 (satu). Dibuktikan dengan semangatnya siswa-siswi tersebut dalam menjawab pertanyaan, aktif dalam mengerjakan soal- soal di depan kelas, dan fokus dalam memperhatikan materi yang disampaikan. Dan antusias siswa dalam kegiatan pembelajaran semakin hari semakin baik.
Kini Kampus Mengajar angkatan I telah usai, dan sekarang sedang berlangsung kegiatan Kampus Mengajar angkatan 2, yang tentunya semoga Kampus Mengajar ini bisa membantu dalam pembelajaran di masa pandemi dan meningkatkan kualitas daripada pendidikan di Indonesia.
