Mohon tunggu...
Farha Herwinsyah
Farha Herwinsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tugas pbak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Dampak dari Hiperaktif yang Berlebihan?

7 November 2022   22:11 Diperbarui: 7 November 2022   23:26 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah hiperaktif diperlukan dalam pendidikan ? Apa dampak dari hiperaktif tersebut ? Dalam pendidikan terkadang hiperaktif diperlukan guna membuat pelajar aktif dan lebih percaya diri. Aktif dalam berbagi kegiatan sekolah dan khususnya lebih aktif dalam perkembangan skill atau sering disebut ekstrakulikuler. 

Namun, karakter hyperaktif ada batasnya. Hyperaktif yang berlebihan juga tidak baik bagi pribadi. Karakter hiperaktif dibagi menjadi dua yakni hiperaktif positif dan hiperaktif negatif. Hiperaktif posistif adalah karakter yang menimbulkan dampak positif dan bermanfaat bagi pribadi seseorang. 

Sedangkan hiperaktif negatif adalah karakter hiperaktif berlebihan yang menimbulkan dampak buruk berupa berkurangnya kualitas seseorang. Hiperaktif yang berlebihan bisa menyebabkan masalah dalam hubungannya dengan teman, keluarga, guru dan lingkungan sekitarnya. 

Anak yang mempunyai hiperaktif yang berlebihan akan berisiko mengalami gangguan kecemasan atau depresi karena kondisi tersebut ,serta reaksi dari lingkungan sekitar. Dalam ilmu biologis, hiperaktif yang berlebihan disebut juga dengan ADHD (Attention defecit hyperactivity disorder) . 

ADHD adalah gangguan yang ditandai dengan rentan perhatian dan konsentrasi buruk yang tidak sesuai dengan perkembangan anak dan imuplsif yang tidak sesuai dengan usianya. ADHD dikenal dengan hiperaktif yang berlebihan sehongga mengganggu konsentrasi belajar anak. 

ADHD merupakan penyakit yang harus dideteksi sejak dini seperti halnya kita mendeteksi penyakit kanker dan lain lain. Penyakit ini bisa dibilang serius karena mengganggu psikis anak dan hal itu akan mengganggu sistem belajar anak. Penyebab adanya ADHD adalah faktor lingkungan , faktor genetik atau keturunan, kerusakan otak, faktor risiko, zat aditif gulam berlebihnya kadar gula yang akan diubah menjadi energi. 

Menurut MIF. Baihaqi dan M. Sugiarmin (2006:13) ADHD/Hiperaktif tidak dapat diidentifikasi secara fisik dengan X-ray (laboratorium). Hiperaktif hanya dapat dilihat dari prilaku yang sangat terlihat pada diri anak. Penyebab ADHD/Hiperaktif telah banyak diteliti dan dipelajari, tetapi belum ada satu pun penyebab pasti yang tampak berlaku untuk semua gangguan yang ada. 

Anak yang mengalami ADHD tidak harus masuk dalam kelas khusu bersama penderita SLB, autis dll. Anak penderita ADHD masih bisa menempuh jenjang pendidikn bersama murid-murid normal. Namun penderita butuh shadow teacher (guru bayangan) yang lebih memantu kegiatan kegiatan anak disekolah, karena tidak menutup kemungkinan anak yang mengalami ADHD mengganggu lingkungannya terutama teman-temannya yang fokus akan pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun