Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Guru - pasti bisa berkarya

memilih tanpa penyesalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aku Muak dengan Gosip

14 November 2019   14:04 Diperbarui: 14 November 2019   14:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kita lebih sering aktif di media sosial sehingga tidak nyaman dengan dunia kita sendiri terutama dunia masyarakat.

Males dengan lingkungan masyarakat yang suka ngatur seperti itu. Namanya juga anak jaman sekarang. Maunya diberitahu secara halus. Mentalnya itu sensitif bukan malah dibentak atau berbicara senyara nyaring hingga anak itu terdengar. Setiap manusia tentunya tidak mau jadi bahan omongan ibu -ibu misalnya.

Seperti kejadian aku kali ini. Seuasai pulang sekolah aku berjalan seperti biasa tapi kali ini aku membawa buku tebal bukan membawa handpone yang sering ku gunakan. Aku tidak tau kalau ibu ibu itu melihatku dari atas smpe bawah, aku malah tertuju pada suasana ramai jalan raya. Pada saat itu aku sedang lapar aku tertuju melihat tukang batagor yang berjualan  tapi aku tidak sanggup membeli karena tidak punya uang. Seketika itu aku berjalan melewati salah satu ibu ibu setelah beberapa menit aku lewat ibu itu menyentaku dan bilang "anak sekolah itu harus bilang permisi" (dalam bahasa sunda). Aku emosi tapi apalah daya ku yang sedang lapar menatap tukang batagor itu tapi tidak ada uang. Tapi setalah aku menengok ke belakang ibu ibu itu melihat sambil melotot mengumbar rasa benci. Sungguh aneh. Aku sangat kesal dan ingin cepat cepat melupakan kejadian itu. Dan tak ingin melewati tempat itu lagi.

Semoga dengan menuliskannya aku tidak terlalu terpikirkan oleh itu. Tapi ini semua menjadi pelajaran bagi ku terutama aku adalah siswa dan makhlauk sosial lainnya dan aku termasuk masyarakat pada umumnya. Dapat diambil hikmah bahwa setiap orang memiliki nilai budaya yang berbeda dan pemikiran yang berbeda. Sesungguhnya aku malu menatap banyak orang makanya dari itu aku menyamping menjauh perlahan dalam cara berjalanku tidak ada maksud aku untuk mengganggu.

Terkadang ada banyak ibu-ibu yang menjadi biang gosip yang menjadi korban ada anak tetangga dan kita atau pun orang lain yang terkadang tidak sadar akan kesalahanya. Pendapatku gosip ibu ibu lebih menyakitkan didengar ditelinga kita bahkan membuat kita sampai sakit hati atau menangis.
Banyak orang yang ingin mencampuri urusan orang lain yang membuat kita terusik tapi ada juga sebagain orang yang tidak perlu ikut campur termasuk aku. Aku sadar tidak semua orang menyukai kita bahkan ada yang membenci. Yang masih membekas adalah perkataan ibu-ibu itu yang membuat aku mencari jalan alternatif dan aku tak mau lagi bertatap muka dengan ibu itu lagi.

Remaja rentan hatinya bahkan serin kepikiran apa yang terjadi jadi bagi para ibu ibu yang menggosipkan terutama remaja dia akan merasa benci terhadp biang gosipnya yaitu ibu ibu . Kalau sekedar mengingatkan secara halus saja lah.tidak semua pelajar mampu bersosialisai dengan masyarakat terutama aku yang invrovert yang merasa terasingkan dari suatu perkumpulan tidak semuanya mampu diajak bicara bercanda semua punya macam macam kepribadian.

Lingkungan masyarakat menentukan bagaimana remaja itu tumbuh kalau ditelinganya sudah penuh omongan omongan tetangga yang jelek jelek kemungkinan remaja itu malah terus melakukann karena remaja cendrung melalukan hal yang biasa dia dengar dan dia cap sebagai orang apa.
Plis seharusnya masyarakat mendukung hal positifnya jangan lihat negatifnya perbaiki yang salahnya bukan mencaci maki kami remaja masa kini merasa tertekan dan jadi tidak bau berusan dengan ibu-ibu kalau gini jadinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun