Mohon tunggu...
Fareza Dimas Genio
Fareza Dimas Genio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkelana

unpredictable human.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Yuk, Kenali Lebih Dalam tentang Mitigasi Gempa Bumi dengan Board Game!

14 Juli 2022   15:42 Diperbarui: 14 Juli 2022   20:33 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : disdikpora-buleleng/manfaat-di-balik-permainan-ular-tangga-dan-ludo-79

Indonesia merupakan negara dengan daerah yang seringkali dilanda bencana alam gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi pun bervariasi ada gempa bumi tektonik dan juga gempa bumi vulkanik, tergantung dari sumber terjadinya gempa bumi tersebut.  Gempa bumi ada yang berasal dari pergeseran lempeng bumi maupun letusan gunung berapi. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Abott (2017) yang menjelaskan bahwasanya gempa bumi terjadi oleh letusan gunungapi, benturan meteorit, tanah longsor, ledakan bom, dan banyak lagi penyebab lainnya. Namun, umumnya mereka disebabkan oleh gerakan mendadak kerak Bumi di sepanjang bidang patahan.

 Sumber : Australian War Memorial 
 Sumber : Australian War Memorial 

Dampak dari bencana gempa bumi bervariasi tergantung dengan seberapa besar taraf intensitasnya. Beberapa gempa bumi ada yang tidak terasa dan ada juga yang mengakibatkan kerusakan mulai dari kerusakan ringan seperti retakan rambut pada bangunan hingga kerusakan besar seperti runtuhnya gedung dan bangunan. Bahkan beberapa gempa di sekitar pantai bisa mengakibatkan terjadinya tsunami.  Hal ini seperti yang terjadi pada daerah Aceh pada tahun 2004 silam di mana terjadi bencana gempa bumi sebesar 9,1 magnitudo yang kemudian disusul dengan tsunami. Korban jiwa di Indonesia pada saat itu mencapai kurang lebih 237.488 jiwa sementara secara keseluruhan diperkirakan mencapai tidak kurang dari 300.000 jiwa. Dimensi kerusakan yang timbul akibat tsunami tersebut sangatlah luas, mencakup aspek fisik dan aspek non fisik. Aspek fisik berupa kerusakan infrastruktur dan non fisik berupa masalah kesehatan, psikologi, serta pendidikan. Dari dampak yang ditimbulkan, bisa diketahui bahwasanya perlu dilakukan edukasi terkait mitigasi bencana alam khususnya mitigasi gempa bumi. Mitigasi bisa dilakukan secara dini melalui anak-anak di Indonesia.

Sumber : ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ws 
Sumber : ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ws 

Namun, di Indonesia sendiri minat baca anak-anak dapat dikatakan masih sangat rendah. Melansir data dari United Nations Campaignal, Scientific, dan Cultural Organization (UNESCO), ditunjukkan bahwa presentase minat baca anak Indonesia hanya 0,001 persen.  Menurut Suyanto (2010), penyebab rendahnya minat baca adalah belum adanya kebiasaan dalam membaca yang ditanamkan sejak dini dan juga kurangnya akses ke fasilitas pendidikan, khususnya di beberapa daerah terpencil.  Sebaliknya, anak-anak lebih menyukai perminan dan lebih mudah menyerap informasi melalui permainan tersebut. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Sally McGregor (2007), di mana dikatakan bahwa bermain merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan potensi anak, karena melalui kegiatan bermain ia akan lebih mudah menyerap informasi dan pengalaman di sekitarnya.Dari beberapa penjelasan di atas, ketertarikan anak pada permainan dapat kita manfaatkan untuk memperdalam pemahaman terkait mitigasi gempa bumi menggunakan metode permainan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui boardgame MEGABECA (Mengatasi Gagap Bencana Alam).

Sistematika permainan ini sama seperti permainan papan pada umumnya di mana tema di dalam game diganti menjadi seputar mitigasi gempa bumi. Permainan ini dimainkan secara berkelompok dan setiap berhenti di pos tertentu, pemain mengambil kartu yang bertuliskan seputar mitigasi gempa bumi secara acak, seperti asal gempa bumi, dampak gempa bumi, apa yang harus dilakukan ketika pra gempa, saat gempa, hingga pasca gempa bumi.  Permainan dianggap selesai ketika pemain telah mencapai garis finish pada permainan. Nantinya di akhir permainan, kartu yang telah dikumpulkan pemain, diberikan kepada pemain lain di sampingnya dan dilajutkan dengan kuis kecil-kecilan, dengan teman sepermainan yang lain bertanya seputar mitigsai gempa bumi dari kartu yang didapatkan tersebut.

Dari permainan ini, diharapkan nantinya pemain akan mudah memahami terkait gempa bumi. Dari metode ini juga, bisa diketahui bahwasnya memperoleh informasi tidak harus dilakukan secara konvensional, namun dapat juga diperoleh dari hal lain seperti permainan dengan cara yang lebih menyenangkan.  Khususnya, untuk anak-anak yang masih berusia dini dan memiliki minat baca rendah, perlu menggunakan metode lain yang bisa memberikan informasi dengan cara yang berbeda. Seperti pada metode permainan ini, mengetahui hal terkait mitigasi bencana gempa bumi ternyata bisa dilakukan secara menyenangkan, yakni menggunakan metode papan permainan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun