Pengadilan dan kematian Socrates memiliki tempat yang hampir sama pentingnya dalam kesadaran barat dengan pengadilan dan kematian nabi Isa Almasih atau Yesus Kristus pada tahun 399 Sebelum Masehi. Filsuf Socrates diadili di hadapan juri Athena dengan tuduhan makar atau mengajarkan dan menghancurkan anak muda dengan gagasan pemikirannya. Socrates dihadapkan pada 500 juri dengan hasil pemilihan voting 280 suara menyatakan Socrates bersalah, 220 suara menyatakan bahwa dia tidak bersalah. Konsekuensinya adalah Socrates harus menempuh jalan untuk minum racun.
Sejumlah peneliti menyebut bangunan filsafat dunia hari ini hanya merupakan catatan kaki dari Plato dan Aristoteles. Sedangkan Plato merupakan murid dari Socrates dan Aristoteles adalah murid dari Plato. Socrates mestinya masih hidup dan akan terus hidup di setiap zaman.