Banjir Informasi
Disadari atau tidak, produktifitas masyarakat dengan membudayakan literasi menjadi genealogi untuk bisa menyaring beragam informasi. Secara luas hal itu berarti jejaring. Jejaring dalam pengetahuan tentunya. Ada jaringan yang tersambung dari generasi dulu hingga sekarang dalam kultur budaya kita.Â
Pun saat ini lebih lengkap dengan adanya teknologi yang bisa digunakan secara bijak sehingga informasi yang membanjiri masyarak bisa terfilter. Sebenarnya banjir informasi di masa sekarang ini yang tak terbendung sudah diperkirakan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Pemikiran duet wartawan yang membuat buku The Element of Journalism, menelurkan sebuah karya yang dibukukan dengan judul Blur.Â
Dalam buku tersebut, banyak sekali hal yang dapat membuat kita sadar akan pentingnya proses memilah dan memilih informasi yang kita perlukan. Bill dan Tom memberikan tips bagaimana kita dapat menjadi penjaga bagi diri sendiri, serta cara menyaring informasi yang datang secara bertubi-tubi setiap detiknya.
Caranya adalah dengan berpikir skeptis, jangan mudah percaya dengan apa yang diterima. Selain itu, jenis-jenis konten berita dan cirinya masing-masing, seperti jurnalisme pengukuhan, pernyataan, verifikasi, dan lainnya. Dalam bukunya juga mereka menyebutkan sejarah dan asal muasal media di setiap tahun, mulai dari kelahiran media hingga kecanggihan teknologi saat ini.
Pada bab terakhir buku tersebut, keduanya menawarkan konsep jurnalisme baru untuk media dan wartawan di era digital. Tidak hanya berfokus pada fungsi penyampaian laporan berita saja. Media bisa menjadi lebih relevan di abad informasi ketika menjadi pusat pengetahuan bagi khalayak.
Akhirulkalam, jika dulu adigium mulutmu harimau mu, tampaknya sekarang takhanya mulut saja yang bisa jadi harimau. Jaripun jika tidak digunakan bisa berakibat fatal. Tetap cerdas bermedia sosial dan selalu saring sebelum sharing.