Mohon tunggu...
Fareh Hariyanto
Fareh Hariyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Klasik

Sedang menempa kanuragan di Jurusan Ahwalusasyhiah IAI Ibrahimy Genteng Bumi Blambangan Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Misi Tulus Tak Berujung Mulus

14 Maret 2020   10:50 Diperbarui: 14 Maret 2020   10:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolresta Banyuwangi saat jumpa wartawan di Mapolresta Banyuwangi. (Foto. Polresta Banyuwangi)

Banjir Informasi

Disadari atau tidak, produktifitas masyarakat dengan membudayakan literasi menjadi genealogi untuk bisa menyaring beragam informasi. Secara luas hal itu berarti jejaring. Jejaring dalam pengetahuan tentunya. Ada jaringan yang tersambung dari generasi dulu hingga sekarang dalam kultur budaya kita. 

Pun saat ini lebih lengkap dengan adanya teknologi yang bisa digunakan secara bijak sehingga informasi yang membanjiri masyarak bisa terfilter. Sebenarnya banjir informasi di masa sekarang ini yang tak terbendung sudah diperkirakan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Pemikiran duet wartawan yang membuat buku The Element of Journalism, menelurkan sebuah karya yang dibukukan dengan judul Blur. 

Dalam buku tersebut, banyak sekali hal yang dapat membuat kita sadar akan pentingnya proses memilah dan memilih informasi yang kita perlukan. Bill dan Tom memberikan tips bagaimana kita dapat menjadi penjaga bagi diri sendiri, serta cara menyaring informasi yang datang secara bertubi-tubi setiap detiknya.

Caranya adalah dengan berpikir skeptis, jangan mudah percaya dengan apa yang diterima. Selain itu, jenis-jenis konten berita dan cirinya masing-masing, seperti jurnalisme pengukuhan, pernyataan, verifikasi, dan lainnya. Dalam bukunya juga mereka menyebutkan sejarah dan asal muasal media di setiap tahun, mulai dari kelahiran media hingga kecanggihan teknologi saat ini.

Pada bab terakhir buku tersebut, keduanya menawarkan konsep jurnalisme baru untuk media dan wartawan di era digital. Tidak hanya berfokus pada fungsi penyampaian laporan berita saja. Media bisa menjadi lebih relevan di abad informasi ketika menjadi pusat pengetahuan bagi khalayak.

Akhirulkalam, jika dulu adigium mulutmu harimau mu, tampaknya sekarang takhanya mulut saja yang bisa jadi harimau. Jaripun jika tidak digunakan bisa berakibat fatal. Tetap cerdas bermedia sosial dan selalu saring sebelum sharing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun