Mohon tunggu...
Fareh Hariyanto
Fareh Hariyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Klasik

Sedang menempa kanuragan di Jurusan Ahwalusasyhiah IAI Ibrahimy Genteng Bumi Blambangan Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menakar Suksesor Bupati Anas

24 Desember 2019   00:23 Diperbarui: 26 Desember 2019   10:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Forum Diskusi 77 berkerjasama dengan FKUB Banyuwangi di Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Banyuwangi. (Foto. RadarBanyuwangi)

Meski Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) Banyuwangi yang juga digelar serentak baru akan diselenggarakan pada 23 September tahun 2020 nanti. Namun suasana politik di Bumi Blambangan sudah mulai semarak dengan upaya grub diskusi guna mengkaji siapa yang kelak laik memimpin Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini.

Gelaran grub diskusi yang diselenggarakan bukan tanpa alasan, Radar Banyuwangi menjadi pionir dengan memulai Forum Rektor Banyuwangi hingga Forum Diskusi 77 yang menggandeng Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi, keduanya berlangsung semarak. Itu mencerminkan betapa antusisanya para pemantik diskusi guna memunculkan sosok penerus pemimpin Banyuwangi.

Mengingat untuk menjadi suksesor Bupati Abdullah Azwar Anas tidaklah mudah. Penulis yang besar di Semarang lahir dari darah Banyuwangi merasakan dampak perubahan yang terjadi di era Banyuwangi masa kini.

Sebut saja jika dulu Banyuwangi cukup santer terkenal dengan sebutan Kota Santet, bahkan Dahlan Iskan dalam salah satu tulisannya sempat menyebut Banyuwangi sebagai Ibu Kota Santet Nasional. Kini, secara perlahan namun pasti stigma tersebut sudah meredup dan digantikan dengan pandangan baru.

Banyuwangi dengan wajah baru yang dulu dianggap kota santet kini memiliki citra baru menjadi kota sun rise. Bukan tanpa sebab hal itu muncul, ibarat teori relativitas dampak itu muncul dari kegigihan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yang sejak satu dekade terahir terus memberi atensi penuh terhadap industri pariwisata.

Rubah Stigma

Tercatat tiap tahunnya, puluhan agenda Banyuwangi Festival digelar dibelbagai kecamatan. Kegiatan itu berguna mengenalkan berbagai aspek budaya dan kearifan lokal yang dibalut dengan promosi pemasaran untuk mengundang wisatawan datang. Harapannya dengan masifnya kunjungan turis, Banyuwangi yang banyak menyimpan pesona alam bisa menyamai Bali yang sudah matang dalam industri pariwisata.

Setali tiga uang, selain bentuk program dari Pemkab upaya dukungan seluruh masyarakat Bumi Blambangan juga menjadi kunci dampak stigma positif Banyuwangi saat ini. Mengingat tidak sedikit even di Banyuwangi Festival yang muncul dari usulan masyarakat akar rumput. Sehingga Pemkab hanya menjadi fasilitator sementara penggerak kegiatan itu adalah masyarakat sendiri.

Bukan hanya kota sun rise, Banyuwangi kini juga tenar dengan sebutan lain. Bahkan Abdullah Azwar dalam buku terbarunya berjudul Anti-Mainstream Marketing: 20 Jurus Mengubah Banyuwangi menyebut jika banyak pendekatan tak lazim yang dikerjakan di Banyuwangi antara lain Setiap Dinas adalah Dinas Pariwisata.

Selain itu stigma Banyuwangi dari Kota Santet kini juga menjadi Kota Internet. Ini tak lain dan tak bukan juga berawal dari inovasi Smart Kampung. Program tersebut pengembangan desa yang digagas Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik ke level desa.

Sehingga setiap desa di Banyuwangi memiliki program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi, kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan. Sejak diluncurkan pada Mei 2016 oleh Menkominfo Rudiantara, kini telah ada 170 desa yang teraliri internet berbasis serat optik dari total 189 desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun