Mohon tunggu...
M Chusni Farid
M Chusni Farid Mohon Tunggu... Human Resources - penikmat cerita yang suka bercerita

mahasiswa jurusan bahasa dan sastra arab. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sungguh Menjadi Bodoh Itu Mahal!

9 Maret 2021   23:23 Diperbarui: 9 Maret 2021   23:26 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saat komputer tiba-tiba mati tanpa sebab. Ia mendadak susah untuk dihubungi. Beralasan sedang dinas ke luar kota dan semacamnya. Saya memaklumi hal itu, dan mulai timbul rasa curiga. "Jangan-jangan semua alat yang mengkilap ini hanya bagus luarnya saja".

 Dan kecurigaan saya perlahan terkuak. Saat ia datang dan mengeceknya langsung. Hardisk dalam komputer yang saya gunakan bermasalah. Terbukti saat menyalakan komputer, layar monitor hanya menampilkan warna biru beserta tulisan memory on progresing.

Akhirnya ia berusaha untuk membenahi lagi. Dengan cara  merefund kembali hardisk tersebut dan meminta retur kepada toko yang bersangkutan. Satu pertanyaan muncul dari benak saya "alat baru kok cepet rusak?".

Setelah hardisk yang bermasalah. Sekarang keyboard yang suka mengetik dan menghapus sendiri. Hal ini terjadi selang satu bulan setelah hardisk baru datang. Saat melakukan transaksi tiba-tiba tampilan layar menu yang saya ketikan ngawur. Tidak sesuai dengan perintah yang saya jalankan. Dan lagi .. pet layar monitor berwarna hitam.

Iseng saya menanyakan kepada teman yang mengerti  soal komputer. Setelah itu banyak informasi yang tidak saya ketahui dari satu set alat kasir ini.

Teman saya menuturkan bahwa semua alat dari mulai cpu, layar monitor, keyboard, mouse dan printer. Hanya ada dua yang benar-benar baru. Yaitu monitor dan printernya saja. Adapun selebihnya memang barang bekas yang dipoles mengkilat. Seolah terlihat baru.

Saya tercengang mendengar penuturanya. Ini bertolak belakang dari penuturan pak Aep tempo hari. Yang berujar semua alatnya baru dan berfungsi normal.

Keisengan saya terus berlanjut, hingga menanyakan berapa ongkos yang seharusnya saya bayarkan untuk membeli semua alat ini. "sekitar 3000k saja". Tuturnya. Lagi-lagi harga ini bertolak jauh dengan ongkos perjanjian yang saya sepakati "5000k plus bonus".

Setelah tahu harga sebenarnya, saya mencoba melakukan negosiasi lagi guna meminimalisir harga yang telah di tentukan. Namun pucuk belum dicinta akhirnya negosiasi kandas. Ia tetap bersikukuh dengan nomimal jumlah pembayaran awal.

Tempo hari ia datang beserta istrinya. Saat hari menjelang petang, dan keadaan toko yang lenggang. Sang istri mengutarakan kedatangannya. Guna menagih separuh bayaran yang belum lunas.

Dalam obrolan yang sedang berjalan, saya mencoba menyinggung keadaan alat-alat yang tidak berjalan dengan normal. Keduanya hanya diam tak menanggapi. Justru menyinggung balik, kapan saya akan membayar lunas semua pembayaran sesuai kesepakatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun