Mohon tunggu...
Muhamad Fardhansyah
Muhamad Fardhansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Masih Belajar

Masih belajar Antropologi. Pola pikir induksi yang diadaptasi dari socrates, menghasilkan pandangan yang lebih holistik dari berbagai macam perspektif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Korupsi Merupakan Hal yang Biasa? Sebuah Tinjauan Teoritis

11 Oktober 2021   16:49 Diperbarui: 11 Oktober 2021   16:49 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan, ketika kalian duduk di bangku sekolah, kalian sedang mengerjakan soal ujian yang sangat sulit sehingga kalian merasa putus asa, merasa takut akan nilai jelek bahkan takut jika dimarahi oleh orang tua. 

Di lain sisi, teman sebangku kalian sudah hampir selesai mengerjakan soal tersebut. Dalam kesempatan, muncul tindakan ingin melihat setiap jawaban dari soal tersebut secara cuma-cuma atau dikenal dengan mencontek.

Praktik mencontek, sebenarnya merupakan contoh kecil dari tindakan korupsi yang mungkin pernah dilakukan oleh setiap orang. 

Dalam skala yang lebih luas kita cukup familiar dengan tindakan yang juga termasuk dalam kategori korupsi seperti pemalsuan Surat Swab Antigen Covid-19 atau bahkan mengenal dengan istilah "nembak" ketika ingin membuat SIM.

Intinya adalah seseorang pasti akan tergiur untuk melakukan sebuah tindakan yang instan dan cepat tanpa mengeluarkan usaha berlebih.

Beberapa contoh sejarah pun membuktikan bahwa korupsi telah terjadi sebelum Indonesia terbentuk menjadi sebuah negara. Lalu mengapa sebuah tindakan korupsi dapat terjadi dan kokoh hingga saat ini? Apakah benar korupsi sudah melekat pada diri setiap orang yang didasari atas pilihan mereka?

Pengertian korupsi sebenarnya berasal dari sebuah gagasan yang tak terbentuk, banyak sekali kata lain yang dapat menjelaskan korupsi secara lebih luas, seperti ketidakjujuran, penyakit, kemerosotan, kesesatan, tipu daya dan sifat buruk (Hughes, 2010).

Setiap kata tersebut berindikasi kepada hal-hal buruk dimana pada akhirnya merugikan orang lain, sama halnya dengan korupsi yang merugikan dan mengorbankan orang lain. 

Singkatnya pengertian korupsi yang dikutip dari Commonwealth Paper mengatakan bahwa "Korupsi adalah pelaksanaan tugas publik yang salah atau menyimpang, bertujuan untuk keuntungan pribadi baik secara langsung atau konsekuensial."

Jika korupsi merupakan tindakan yang salah dan menyimpang, mengapa korupsi masih dilakukan? Jack Bologne menjelaskan akar penyebab korupsi, salah satunya adalah keserakahan (greedy) dan kesempatan (opportunity).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun