Mohon tunggu...
Muhamad Farda Setiawan
Muhamad Farda Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - 22107030043 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menaruh minat pada ilmu-ilmu sosial, agama, serta sains dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perjuangan Seiko Melawan Jam Tangan Swiss

16 Maret 2023   19:04 Diperbarui: 16 Maret 2023   19:10 1625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Seikoboutique.com.hk

Dunia jam tangan atau sering disebut dengan horology memang sangat erat dengan merek-merek asal Swiss. Ketika ditanya tentang jam tangan paling terkenal, kita tentu dapat dengan mudah menyebut Rolex, Audemars Piguet, atau Tag Heuer yang mana semua contoh tersebut adalah produk-produk asal Swiss. Swiss memang mendominasi pasar jam tangan pada masanya, bahkan berhasil melewati masa-masa ketika dunia dalam keadaan sulit sulit seperti ketika perang dunia pertama dan kedua. Namun, dominasi Swiss sebagai penguasa pasar jam tangan seluruh dunia tanpa diduga malahan dihancurkan oleh sebuah perusahaan Jam tangan yang tempat asalnya jauh dari benua eropa, yaitu di Jepang.

Seiko lah perusahaan tersebut. Berawal dari sebuah toko jam di Jepang pada 1881, Seiko berubah menjadi raksasa perusahaan jam yang menguasai dunia horology. Brand-brand besar asal eropa (lebih khususnya Swiss) yang awalnya menjadi hegemoni global di dunia jam tangan, kemudian dirobohkan oleh Seiko.

Setidaknya ada 3 hal besar terkait bagaimana Seiko melawan dominasi jam tangan asal Swiss

1. Inovasi Automatic Chronograph

Pada Tahun 1960-an, dunia horology saat itu mengalami tren jam tangan untuk para pembalap yang dilengkapi dengan fitur Chronograph. Sebut saja yang terkenal ada Rolex Daytona, atau Omega Speedmaster yang menjadi heboh karena dibawa oleh Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dalam misi Apollo 11 ke bulan. Fitur Chronograph mulai booming walaupun dibanderol dengan harga yang tinggi akibat mekanisme movement atau mesinnya yang rumit dibanding jam tangan model biasa. Banyak pula brand-brand eropa lainnya yang ikut meramaikan kategori ini di tahun tersebut. Sebut saja Breitling, Tag Heuer, dan Zenith.

Di Jepang, Seiko juga ikut andil dalam pengembangan chronograph ini. 1964 yang mana pada tahun tersebut bertepatan dengan event olahraga Olimpiade Tokyo 1964, Seiko membuat movement jam tangan chronograph yang ditujukan sebagai penghitung waktu terutama dalam olahraga. 

Seiko memproduksi movement caliber 5719 yang menggunakan sistem hand-wound atau putar manual, belum menggunakan sistem mechanical automatic apalagi quartz pada masa awal pengembangan jam tangan chronograph mereka. Uniknya, jam tangan yang menggunakan movement ini tidak menggunakan sub-dial untuk chronographnya, melainkan menggunakan rotating bezel seperti yang umumnya terdapat pada tipe jam tangan diver.

Movement Seiko 6138 dan 6139 selanjutnya digadang-gadang menjadi mesin jam pertama yang menerapkan automatic mechanical dengan fitur chronograph. Di tahun yang sama, para produsen mesin jam tangan asal Swiss yang tergabung dalam Project 99 juga turut memperkenalkan caliber 11 sebagai movement automatic chronograph dari mereka. Namun, Seiko telah lebih dahulu mengembangkannya pada 1967 hingga pada 1969 mereka baru memperkenalkannya ke publik. Hal itulah yang membuat Seiko dapat bersaing bahkan menyalip teknologi yang dibuat oleh produsen Swiss dalam hal automatic chronograph.

2. Harga Mesin Jam Yang Jauh Lebih Murah

Kita tentu paham bahwa jam tangan asal Swiss dibuat dengan kualitas yang tidak main main hingga menjadikan harganya dipatok tinggi. Namun Seiko meruntuhkan anggapan bahwa barang bagus selalu tinggi harganya. Masih di tipe mesin jam tangan manual, Seiko mampu memproduksi mesin-mesin jam tangan dalam beragam segmen pasar dengan spesifikasi yang mampu menyamai kualitas produk-produk asal Swiss yang harganya jauh lebih mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun