Mohon tunggu...
Farchan Abimanyu
Farchan Abimanyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB

Manusia yang Alhamdulillah Sehat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksinisasi Covid-19

30 Juli 2021   14:28 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini banyak sekali warga Indonesia yang melakukan Vaksinisasi, diantaranya ialah Presiden Republik Indonesia yakni Bapak Joko Widodo yang sekaligus menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksin menggunakan vaksin Sinovac.

Mengapa warga Indonesia harus divaksin menggunakan vaksin Sinovac? Itu dikarenakan Sinovac adalah Inactivated vaccine atau virus mati, dan merupakan salah satu platform yang dikenal baik oleh Bio Farma. Sinovac juga siap dalam kondisi darurat seperti saat ini. Akan tetapi masih ada masyarakat yang merasa ragu tentang keamanan sarta halal atau tidaknya vaksin Sinovac.

Namun sekarang tidak perlu khawatir karena hal ini sudah terbukti berdasarkan fatwa MUI pada 11 januari 2021 bahwa vaksin Sinovac ini halal untuk digunakan oleh umat islam dan memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Angka ini sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh WHO. Dikatakan juga vaksin Sinovac buatan China ini, tidak memiliki efek samping yang serius.

Belakangan ini juga terdapat beberapa kasus yakni terjadinya warga yang meninggal dunia pasca divaksin. Namun itu semua terjadi bukan semata-mata karena divaksin tapi sebagian karena Komorbit dan sebagian karena sudah terkena Covid sebelumnya, namun yang menjadi pertanyaan ialah apakah tidak ada ketidak lengkapan data kesehatan calon yang ingin disuntik atau justru proses screening awal saat ingin disuntik yang kurang?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan juga seorang Vaksinolog Dr. Dirga Sakti Rambe menjelaskan, "itu adalah hal yang umum terjadi, kadang -- kadang ada satu dua orang yang lolos proses screening dalam arti jawaban dari pasien atau masyarakat tidak lengkap atau mungkin juga petugas yang kurang teliti itu bisa jadi. Oleh karena itu dihimbaukan kepada seluruh pasien atau masyarakat yang ingin di vaksinasi itu haruslah jujur dalam mengungkapkan kendala -- kendala atau penyakit yang pernah dialami sebelumnya demi kebaikan bersama."

Dr. Dirga Sakti Rambe juga sekali lagi memberi himbauan sekaligus meyakinkan para pasien atau masyarakat bahwa proses vaksinisasi ini aman untuk diikuti walau mungkin memiliki sedikit efek ringan seperti pusing, demam, dan lain sebagainya. Namun dalam logika kedokteran aman itu berarti ketika manfaatnya melibihi resikonya, terutama dalam resiko di tengah pandemi seperti saat ini.

BPOM juga sempat menyetujui vaksin Sinovac untuk lansia diatas enam puluh tahun. BPOM juga menekankan agar tenaga medis mengawasi ketat proses pemeriksaan kesehatan awal kepada lansia yang akan divaksinasi. Penelitian Sinovac sejauh ini masih terbatas pada orang berusia diatas tujuh puluh tahun. Kementrian kesehatan juga kini telah menyiapkan berbagai scenario pemberian vaksin kepada lansia termasuk kunjungan langsung ke rumah atau home visit.

Indonesia juga memiliki tiga jenis vaksin yang berbeda. dua diantaranya yakni, AstraZeneca dan Sinopharm. Produksi Sinovac adalah yang terbaru mendapatkan validasi dari WHO pada tanggal 1 Juni lalu, sedangkan AstraZeneca-SK Bio telah masuk dalam EUL sejak 15 Februari 2021 dan Sinopharm pada 7 Mei 2021. Vaksin Sinovac dan Sinopharm bisa dibilang hampir serupa karena dibuat di Negara yang sama dan menggunakan bahan dasar yang sama yakni virus corona yang dimatikan (inactivated virus) namun berbeda dengan AstraZeneca. Vaksin ini berasal dari Negara Inggris dan dibuat menggunakan bahan dasar virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Meskipun asal vaksin dan bahan dasarnya berbeda-beda namun cara kerja vaksinnya tidak jauh berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia. (2021). Vaksinolog: Manfaat Vaksin Jauh Lebih Besar dari Resikonya. Diambil      dari https://www.youtube.com/watch?v=1ZHllHuAtX4&t=216s

KOMPASTV. (2021). BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Lanisa: Proses Screening Penting. Diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=Kb8n6_hVRTA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun